Awalnya mayat korban akan dibuang menggunakan motor di wilayah Sedayu, Bantul. Namun ternyata KI telah menyiapkan mobil korban.
Sekitar pukul 23.00 WIB, mayat korban dibuang. Saat itu Nur mengaja beberapa rekannya untuk membuang mayat korban.
Tapi rekannya tak mengetahui jika yang mereka bawa adalah mayat.
"Setelah pukul 23.00 WIB, istri korban memberikan fasilitas berupa mobil kepada pelaku N untuk membuang mayat korban. Istri korban ikut mengangkat korban ke dalam mobil Toyota Innova warna hitam," kata Ngadi.
Baca juga: Perbaiki Atap Rumah, Seorang Pekerja Bangunan di Bantul Tewas Tersetrum
Sebelumnya N membuat cerita jika dirampok saat mengendarai mobil bersama sepupunya, Budiyantoro.
Setelah membuang mayat korban, dia juga sempat membuang nomor polisi mobil dan merusak kaca agar terlihat seperti dirampok.
Ia diamankan polisi pada Rabu (31/4/202) sekitar pukul 03.00 WIB karena mobilnya tak menggunakan pelat nomor.
"Dia bilang katanya mobil hasil curian sama korban, kalau sama-sama mencuri kok korban tidak ada," kata Ngadi.
Baca juga: Yang Bunuh Ibuku Itu Datang Tadi Malam di Rumahnya Kakekku
Setelah didesak dan penelusuran polisi diketahui kendaraan tersebut tidak hilang.
Pelaku pun mengakui sudah membunuh korban. Sekitar pukul 06.11 WIB, korban berhasil ditemukan di Selokan Selogedong, Argodadi, Kecamatan Sedayu.
Saat itu Nur mengaku membunuh korban karena sering diancam akan dibunuh dan dikeluarkan dari pekerjaannya.
Baca juga: Bunuh dan Perkosa Bocah 13 Tahun, Apung Dihukum Mati, Ini Ceritanya
"Pengakuan tersangka dia sering di-bully mau dibunuh korban. Dari pada dibunuh memutuskan membunuh duluan," kata Ngadi.
Dari keterangan keluarga, didapati Nur kerap menggoda istri korban melalui aplikasi pesan singkat. Hal itulah yang membuat korban marah pada pelaku.
"Setelah keterangan dari keluarga, ini karena pelaku nge-chat istri korban. Ternyata si tersangka yang goda istrinya," kata Ngadi.
Baca juga: Kisah Tragis Bocah 9 Tahun Tewas Saat Menolong Bibinya yang Bunuh Diri, Begini Ceritanya