Ketika ditanya apakah peristiwa serupa pernah terjadi sebelumnya, dia mengaku tidak memiliki catatan. Hal tersebut, menurutnya, harus ditelusuri lagi informasinya ke masyarakat.
Di sekitar kawasan tersebut, lanjut dia, tidak hanya satu industri yang beroperasi. Namun, apa pun penyebab kematian, tidak bisa diketahui dari menduga-duga, tetapi harus dari hasil laboratorium.
Sementara itu, pengamat lingkungan hidup, Jaya Arjuna, mengatakan, kematian ribuan ikan ini harus ditangani dengan serius karena bukan kali pertama terjadi.
Menurutnya, penelusuran itu bukan hanya pada sampel air, melainkan juga perusahaan apa saja yang beroperasi di sekitar kawasan tersebut.
"Ini harus ditangani dengans serius karena jelas merugikan masyarakat. Ini kejadian sudah berulang kali terjadi. Kita semua harus tahu, perusahaan apa yang beroperasi di sekitar itu. Ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat nelayan," katanya, Kamis sore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.