Setelah itu, tenaga medis melakukan tindakan menyuntik pasien dengan obat penenang. Namun, tak berselang lama pasien kembali berteriak.
"Selang sekitar satu jam pasien merasa kesakitan lagi dan teriak-teriak selanjutnya dua orang yang mengantar pasien tersebut marah-marah ke sekuriti dan perawat," tandasnya.
Tak hanya itu, mereka juga terlibat adu mulut dengan keluarga pasien lainnya.
Sekitar pukul 02.45 WIB, pasien dan dua pengantar tersebut pergi dari RSA UGM.
Baca juga: Yang Bunuh Ibuku Itu Datang Tadi Malam di Rumahnya Kakekku
Arief menjelaskan, salah satu kerabat pasien di ruang perawatan IGD melakukan tindakan kurang terpuji.
Tindakan emosional tersebut mengganggu pasien lain hingga memicu ketidaksenangan keluarga pasien lainnya.
Mereka pun terlibat keributan. Namun dipastikan tak ada korban maupun kerusakan dalam kejadian itu.
"Manajemen RS Akademik UGM sangat menyesalkan kejadian tersebut. Manajemen RSA UGM berharap kepada seluruh masyarakat untuk saling menghormati, khususnya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit," tegasnya.