Untuk menembak torpedo, lanjut Yudo, KRI Nanggala harus menyelam.
"Pada 03.46-04.46, titik penembakan terus menerus memanggil KRI Nanggala, namun tidak ada respons. Jadi, harusnya pada saat tenggelam tadi, masih ada periskop, masih kelihatan, namun ini langsung tenggalam tidak ada priskopnya dan komunikasi saat itu sudah tidak terjalin," ujar Yudo.
Seharusnya, kata Yudo, saat melaksanakan penembakan torpedo, KRI Nanggala meminta otoriasasi.
"Namun, begitu akan diberikan otorisasi, dipanggil-panggil tidak respons," ujar dia.
Mulai pukul 03.46-06.46 dilakukan pemanggilan terus menerus pada KRI Nanggala 402 dan tetap tidak ada respons.
Pukul 04.17, sebuah helikopter diterbangkan dari salah satu KRI untuk melakukan pendeteksian visual. Namun, hasilnya nihil.
Baca juga: Di Kedalaman 100 Meter Ditemukan Titik Kemagnetan Tinggi, KSAL: Harapannya KRI Nanggala
"Estimasi (KRI Nanggala) timbul 05.15, jadi harusnya 05.15 apabila komunikasi tidak terjalin mereka seharusnya sudah harus timbul, tapi tidak timbul dan tidak terlihat di permukaan," ujar dia.
Pihaknya kemudian melakukan tahapan prosedur apabila kapal selam mengalami hilang kontak.
"Jam 05.15 kita adakan prosedur sublook, yang mana aksi yang dilaksanakan apabila kapal selam hilang kontak dan diduga mengalami permasalahan. Ini sesuai prosedur untuk kapal selam," ujar dia.
Pada pukul 06.46, TNI AL melakukan prosedur submiss.
"Jadi 3 jam setelah hilang kontak, seluruh unsur pengamanan di luar untuk melaksanakan pencarian, latihan kita tunda," ujar dia.
Isyarat terakhir yang akan dilaksanakan yakni subsunk. Prosedur itu dilakukan apabila kapal selam terbukti tenggelam. Saat ini isyarat subsunk belum dilakukan.
"Kita akan laksanakan isyarat subsunk, apabila kapal selam sudah dipastikan tenggelam, apabila sudah ada bukti otentik, artinya belum terdeteksi di mana posisinya, sehingga belum kita isyaratkan subsunk," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.