Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Baru di Kota Kupang yang Muncul Setelah Badai Seroja Diberi Nama Tuaknatun Lake

Kompas.com - 22/04/2021, 15:20 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sepakat memberi nama Tuaknatun untuk danau yang baru muncul usai badai seroja di wilayah itu.

Ketua RT 17, Kelurahan Batuplat, Mariana Benny mengatakan, pemberian nama dilakukan karena banyak warga yang bertanya.

"Kami beri nama Tuaknatun Lake, karena banyak warga yang tanya, tempatnya di mana dana apa namanya. Bagi kami suatu tempat dikenal pasti dari namanya," kata Mariana kepada Kompas.com, Kamis (22/4/2021).

Mariana menjelaskan, nama Tuaknatun diberi karena di sekitar danau banyak pohon tuak.

Mariana menuturkan, munculnya danau baru seluas dua hektar itu merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi di tahun ini.

Baca juga: Kapal Singapura dan Malaysia Bakal Terlibat Pencarian KRI Nanggala-402, 7 Negara Lain Masih Menunggu


Beberapa mata air dari sumur yang terdapat di RT 17 ini pecah dan meluap usai diterjang Badai Seroja. Ditambah lagi curah hujan yang cukup besar sehingga debit air bertambah dan menggenangi lahan seluas dua hektar.

Mariana mengaku, dirinya sudah hidup 24 tahun di wilayah itu, namun baru pertama melihat adanya danau tersebut.

Masyarakat sekitar, kata Mariana, sangat bersyukur lantaran air danau yang bersih dan letak danau terlihat seperti kumpulan pulau-pulau kecil yang dikelilingi air.

Bentuk danau tersebut terlihat indah karena sebelumnya lokasi dipake untuk arena motocross.

"Sebagai Ketua RT saya sangat ingin sekali tempat ini indah selamanya seperti ini, biar bisa dinikmati oleh segenap insan, tidak perlu lagi jauh-jauh berwisata," kata Mariana.

Warga Kota Kupang berpose di pinggir Danau Tuaknatun, Kelurahan Batuplat, Kota Kupang, NTTKOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Warga Kota Kupang berpose di pinggir Danau Tuaknatun, Kelurahan Batuplat, Kota Kupang, NTT

"Saya juga ingin agar warga kami bisa terlibat dalam kegiatan penunjang pariwisata, agar bisa menambah penghasilan yang mendukung peningkatan ekonomi keluarga," ujar Mariana.

Lurah Batuplat Jerimid A Oktavianus menyebut, danau itu muncul di wilayah RT 017 RW 007 dan RT 020 RW 008.

Menurut Jerimid, setelah hujan deras dan badai seroja menerjang wilayah itu, lima mata air pecah sehingga membentuk danau.

"Luas danau tersebut sekitar dua hektare lebih dengan kedalaman danau dua meter lebih," ungkap Jerimid.

Baca juga: Video Viral Turis Asing Mesum di Area Terbuka, Ternyata Direkam di Jalur Pendakian Gunung Batur

Lokasi danau itu, kata Jerimid, berada di atas lahan milik seorang warga bernama Nyongky Saitapy.

"Kami akan bersihkan lagi beberapa bagian danau yang ada daun dan kayu, sehingga masyarakat bisa datang untuk sekadar foto. Karena pemandangannya bagus," kata Jerimid.

Sejumlah masyarakat, kata dia, telah berkunjung ke danau itu. Jarak antara danau ke jalan raya utama sekitar 100 meter.

Danau itu mudah dijangkau dengan kendaraan bermotor. Jerimid pun akan segera melaporkan keberadaan danau itu ke camat dan wali kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com