KOMPAS.com- Bermula dari acara pemakaman, sebanyak 32 warga di Kabupaten Kerinci, Jambi positif terinfeksi Covid-19.
Beberapa warga yang dinyatakan positif corona adalah orang lanjut usia dan anak-anak.
Baca juga: 32 Orang Positif Corona Setelah Pemakaman Tanpa Prokes, 1 Desa di Kerinci Diisolasi
Pihak keluarga pun memaksa untuk menguburkan jenazah pasien tersebut tanpa memberlakukan protokol kesehatan.
Setelah kejadian tersebut, 62 warga yang mengikuti pemakaman itu dites dengan hasil 32 orang positif.
Tes antigen kemudian berlanjut namun tidak ada yang menunjukkan hasil positif.
Warga yang dinyatakan terpapar Covid-19 kemudian melakukan isolasi mandiri dengan pantauan tenaga kesehatan.
Tak hanya di rumah, sejumlah warga memilih melakukan isolasi di ladang.
Hal ini dilakukan karena mereka khawatir virus akan menular kepada keluarga yang rentan.
"Banyak yang pergi ke ladang untuk isolasi mandiri. Mereka sendiri di sana, dan akan pulang setelah 14 hari," kata Asraf.
Petugas juga memastikan kebutuhan pokok warga tercukupi selama menjalani isolasi mandiri.
Asraf mengatakan, warga di desa tersebut memang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19.
Akibat kasus ini, pemerintah menutup akses desa dan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakt (PPKM).
Pengetatan ini dilakukan selama 14 hari, mulai 19 April hingga 2 Mei 2021.
"Kita lakukan PPKM selama 14 hari agar kasus tidak semakin meluas," kata Asraf melalui sambungan telepon, Kamis (22/4/2021).
Selama 14 hari, akses-akses yang ditutup akan dijaha oleh polisi, TNI dan Satgas Covid-19 Kerinci.
"Akses jalan menuju desa cuma satu. Letaknya juga sedikit terisolasi karena dalam TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat). Ini membuat kerja Satgas Covid-19 lebih mudah," kata Asraf.
Baca juga: Awalnya Warga Pesan Daging Sapi, yang Dikirim Ternyata Daging Babi
Selanjutnya, pemerintah melakukan sosialisasi ke tiga desa sekitar, yakni Pungut Mudik, Pungut Tengah dan Pungut Ilir.
"Kita kumpulkan mereka di gedung serba guna Desa Pungut Tengah untuk sosialasi akan ada PPKM selama 14 hari," kata Asraf.
Satgas juga mendirikan posko penjagaan dan secara rutin memberikan pelayanan kesehatan, serta penyemprotan disinfektan.
"Beberapa kita lakukan PPKM hasilnya baik. Belum ada warga yang bepergian, baik datang maupun keluar dari desa," kata Asraf.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jambi, Suwandi | Editor : Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.