KOMPAS.com - Beberapa danau baru muncul pasca-badai Seroja yang melanda wilayah Nusa Teggara Timur (NTT).
Danau itu di antaranya muncul di bekas arena motocross hingga kebun sayur warga.
Fenomena alam ini disebut baru kali pertama terjadi di wilayah tersebut dalam kurun waktu puluhan tahun hingga membuat masyarakat mendatangi lokasi untuk berfoto.
Bagaimana danau-danau baru terbentuk dan apa kata ahli terkait fenomena ini?
Baca juga: Danau Baru Muncul Lagi di Kota Kupang Usai Badai Seroja, Luasnya 2 Hektare
Mulanya warga merasakan getaran dari tanah seperti gempa bumi.
Selanjutnya, air meluap dan menenggelamkan sejumlah tanaman milik warga.
Danau tiba-tiba muncul di kawasan kebun sayur tersebut.
"Ini dulu kawasan kebun sayur. Tapi, setelah hujan dan badai langsung muncul danau yang panjangnya sekitar 200 meter," kata Mikhael.
Warga lainnya Bendelina Taloin mengemukakan, fenomena ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya.
"Selama puluhan tahun kami hidup di sini, baru kali ini muncul danau baru. Bukan hanya danau baru, tapi muncul juga beberapa mata air baru dari bagian atas danau," ungkapnya.
Kemunculan danau tersebut membuat warga berdatangan untuk memotret.
Baca juga: Danau yang Muncul Usai Badai Seroja Jadi Obyek Wisata Baru, Warga Ramai Datang untuk Berfoto
Tak hanya di Kecamatan Maulafa, danau baru juga muncul di Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
"Luas danau tersebut sekitar dua hektar lebih dengan kedalaman danau dua meter lebih," tutur Lurah Batuplat Jerimid A Oktavianus.
Area danau itu dahulu digunakan untuk arena motocross dan berada di lahan milik seorang warga bernama Nyongky Saitapy.
Kini, danau itu kerap dikunjungi oleh masyarakat.
"Kami akan bersihkan lagi beberapa bagian danau yang ada daun dan kayu, sehingga masyarakat bisa datang untuk sekadar foto, karena pemandangannya bagus," kata Jerimid.
Baca juga: Muncul Danau Baru di Kota Kupang Setelah Dilanda Badai Tropis Seroja, Ini Penjelasan BMKG
"Danau yang baru terbentuk di Sikumana ini masuk dalam kategori danau dolina atau danau karst," kata Herry ketika ditemui wartawan di lokasi danau yang baru terbentuk di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang, seperti dilansir Antara, Senin (19/4/2021).
Dia menjelaskan, pembentukan danau kerap terjadi di daerah yang masuk daerah yang bertopografi karst atau bentangan alam yang memiliki siklus hidrologi yang khas, sebagai akibat dari perkembangan batu karbonat.
"Wilayah Kota Kupang bertopografis karst terdiri dari batu kapur yang luas sehingga apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi akan terjadi proses erosi atau pelarutan batu kapur sangat tinggi," tutur Herry.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTT Margiono mengatakan, pembentukan danau merupakan dampak cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut pada Minggu (4/4/2021).
"Kondisi cuaca saat itu sangat ekstrem sehingga memicu munculnya sumber-sumber mata air dari batu-batuan pada punggung bukit di daerah ini," kata Margiono di lokasi Danau Tankolo di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang, dikutip dari Antara, Selasa (20/4/2021).
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Dony Aprian, Robertus Belarminus, Dheri Agriesta), Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.