Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Brimob Menyiapkan Menu Buka Puasa, Lebih Sulit Pegang Kompor daripada Popor

Kompas.com - 22/04/2021, 06:58 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Brimob Polda Lampung mendirikan dapur lapangan untuk memasak makanan berbuka puasa bagi masyarakat, Rabu (21/4/2021).

Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim, Bandar Lampung, mulai ramai menjelang sore.

Sejumlah remaja dan warga yang mengenakan masker terlihat hilir mudik menggunakan sepeda motor dan sepeda.

Lapak-lapak pedagang takjil dipenuhi penganan berbuka puasa yang tersusun rapi dan varian yang menggoda selera.

Baca juga: Amankan Jalur Mudik yang Rawan Begal, Brimob Polda Lampung Patroli Jalan Lintas Tengah Sumatera

Pada sisi lain PKOR Way Halim, terparkir kendaraan dan truk dengan logo kepolisian dan label Brimob Polda Lampung.

Beberapa pria bertubuh tegap tampak serius menekuri alat masak yang ada di depannya.

Aroma bumbu yang ditumis menyeruak dengan lincah, membuat perut yang kosong makin bergetar setelah seharian berpuasa.

"Waduh!" pekik salah seorang anggota yang sedang mengaduk spatula di penggorengan.

Lengannya terkena percikan minyak goreng.

Beberapa rekannya menoleh dengan wajah yang terkejut.

Namun, sejurus kemudian, tawa mereka meledak melihat kejadian tersebut.

Sang prajurit yang terkena percikan minyak goreng ikut tertawa sambil meringis.

Ia melanjutkan menumis sambal, tetapi posturnya kini menjorok ke belakang, menjauhi kompor.

Mereka adalah anggota Brimob Polda Lampung yang mendapat mandat sebagai juru masak di dapur lapangan itu.

Brimob Polda Lampung mendirikan dapur lapangan di PKOR Way Halim untuk memasak makanan berbuka puasa. Makanan ini dibagikan secara gratis kepada warga yang melintas di lokasi itu.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Brimob Polda Lampung mendirikan dapur lapangan di PKOR Way Halim untuk memasak makanan berbuka puasa. Makanan ini dibagikan secara gratis kepada warga yang melintas di lokasi itu.
Tangan mereka yang lebih akrab dengan popor senjata, kini harus lembut memegang spatula.

Jemari mereka yang lebih lincah dengan pelatuk, kini menekan cobek dengan lembut.

"Ngeri ah kena (percikan) minyak goreng. Mendingan pegang popor (senapan)," kata Inspektur Dua (Ipda) Sugiyanto yang menjadi ketua tim.

Anggota "juru tempur" memasak ini berjumlah 13 orang.

Target mereka membuat 200 nasi kotak sebagai menu berbuka puasa.

"Nanti dibagikan gratis ke warga yang melintas di sini (PKOR Way Halim)," kata Sugiyanto.

Baca juga: Brigadir Agus yang Telantar di Merak Sempat Rawat Jalan di RSJ Lampung

Menu yang disajikan berupa makanan ringan untuk membatalkan puasa, hingga makanan berat dan nasi untuk mengisi perut usai berpuasa sehari penuh.

Saat dihubungi, Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, tujuan dapur umum ini didirikan untuk membuat dan membagikan paket makanan buka puasa.

"Diberikan secara gratis kepada masyarakat di seputaran Way Halim Bandar Lampung," kata Pandra.

Bakti sosial ini menyiapkan sekitar 200 nasi kotak sebagai menu berbuka puasa setiap hari.

"Ya, ini adalah program Bapak Kapolda Lampung Irjen Hendro Sugiatno, di mana selama bulan penuh berkah ini, Polda Lampung berbagi dengan sesama, agar Polri semakin dekat dengan masyarakat," kata Pandra.

Selain sebagai juru masak, menurut Pandra, 10 orang personel anggota Kompi 3 Batalyon A Pelopor juga ikut serta dalam kegiatan pembagian paket makanan menu buka puasa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com