Saat latihan opersi laut gabungan pada 8 April 2004 hingga 2 Mei 2004, kapal selam ini dijuluki monster bawah laut.
Julukan tersebut diberikan karena Nanggala mampu menembakkan torpedo. Bahkan dengan kemampuan mutakhirnya, Nanggala berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata yang kala itu dijadikan sasaran tembak saat latihan pada tahun 2004.
Baca juga: Kronologi Hilangnya Kapal Selam Nanggala-402 di Utara Bali
KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudra buatan 1942 dengan Torpedo SUT (surface and underwater target).
Nanggala memiliki delapan tabung torpedo dan enam torpedo cadangan yang di antaranya adalah buatan PT DIrgantara Indonesia.
Tingkat keberhasilan torpedo bisa di atas 90 persen. Rencananya rudal SUT ini akan ditembakan saat latihan di laut Bali, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: India, Singapura, dan Australia Siap Bantu Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402
Daya jangkau torpedo ini bisa mencapai 23 kiloeter.
Setelah dijatuhkan, tabungakan berjalan senyap dengan peluncur baling-baling menuju sasaran. Torpedo memiliki sensor sonar sehingga bisa bekerja sendiri menangkap gelombang suara sasaran.
Namun, tingkat akurasi penembakan torpedo sangat tinggi karena ia ”disetir” dari pusat operasi kapal selam.
Baca juga: Hasil Pengamatan Udara, Ditemukan Tumpahan Minyak di Posisi Awal Hilangnya KRI Nanggala-402
Pada tahun 2005, Nanggala menjadi ujung tombak sengketa Blok Ambalat yang kaya migas.
Dikutip dari Kompas.id, kala itu KRI Tedong Naga 819 menyerempet Kapal Diraja Rencong dari Malaysia di perairan Karang Unaran, Nunukan, Kaltim.
KD rencong beberapa kali melakukan maniver yang membahayakan mercusuar Karang Unarang.
Sejaka Mei 2002, KRI Nanggola-402 dioperasikan di kawasan tersebut dan menjadi ujung tombak sengketa Blok Ambalat.
Baca juga: 4 Fakta Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402, dari Lokasi hingga Kronologi
Tugas Nanggola adalah mengintai, menyusup, dan memburu sasaran-sasaran strategis. Ia beroperasi sendiri karena "saudaranya" KRI Cakra 401 sedang perbaikan di Korea Selatan.
Ada banyak misi rahasia yang diemban KRI Nanggala. Hal ini sesuai dengan sifat kapal selam yang strategis, yaitu senyap dan tidak diketahui keberadaannya.
Salah satunya adalah latihan dengan US Navy tahun 2002 di Laut Jawa dan Selat Bali dengan nama latihan Coorperation Afloat Readiness and Training/CARAT.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nicholas Ryan Aditya | Editor : Dani Prabowo), Kompas.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.