Abdi Surya mengatakan peristiwa berawal dari selesai buka puasa, AS dihubungi Parizal untuk diminta tolong mengerjakan tugas yang harus diselesaikan.
Kemudian AS datang ke kantor DPC Gerindra untuk mengerjakan tugas itu.
Saat itu, AS juga bersama ajudan Parizal yang bernama Torang.
"Saat itu Ketua DPRD marah-marah soal tugas tersebut dan Torang keluar dari ruangan sehingga tinggal mereka berdua. Saat itulah warga datang ramai-ramai," kata Abdi Surya.
Karena tidak ada bukti mereka berdua berbuat mesum, kata Abdi Surya, kemudian dibuat surat pernyataan kesalahpahaman tersebut.
"Tidak ada bukti. Kemudian dibuat surat pernyataan kesalahpahaman untuk menguatkannya," jelas Abdi Surya.
Peristiwa penggerebekan berawal dari adanya laporan tentang adanya dugaan penyalahgunaan narkoba di kantor DPC Gerindra tersebut.
Polisi yang mendapatkan laporan kemudian mendatangi lokasi kejadian pada malam itu.
"Betul adanya laporan dugaan penyalahgunaan narkoba. Kita datang bersama BNNK Pasaman Barat," kata Kepala Reserse Narkoba Polres Pasaman Barat, AKP Eriyanto.
Eriyanto mengatakan saat dilakukan penggeledahan tidak ditemukan adanya penyalahgunaan narkoba.
"Tidak ada ditemukan dan kemudian kita pergi," jelas Eriyanto.
Namun, saat itu warga sudah ramai berkumpul menyaksikan dan ternyata menemukan Parizal dengan sesprinya AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.