Chafidz mengatakan, setiap penyandang tunanetra yang masuk ke UPT tersebut diberikan pemahaman tentang agama. Salah satunya adalah dengan mengaji bagi yang beragama Islam.
Mereka diajarkan mengaji dengan metode braile atau membaca dengan indra peraba melalui huruf timbul.
Selain itu, mereka juga sudah menggunakan fitur talkback yang ada di ponsel.
Baca juga: Sosok Guru Tunanetra, Raih Beasiswa dan Jadi Guru Agama Berprestasi
Fitur itu memudahkan penyandang tunanetra dalam menjalankan aktivitas, salah satunya saat belajar dan menghafalkan ayat Al-Quran.
"Braile sudah mulai tidak menjadi kebutuhan vital setelah ada teknologi ini. Tapi tetap diajarkan sampai bisa," katanya.
Saat ini, ada 105 orang penyandang tunanetra yang menghuni UPT tersebut. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.