Serba mandiri
Septia menceritakan kisahnya ketika harus berangkat dari Payakumbuh ke Padang, Sumatera Barat, untuk mengikuti tes.
Perjalanan selama 3 jam ditempuh dengan berangkat naik travel sendiri, tanpa ditemani siapapun.
"Waktu di Padang juga benar-benar sendiri tidak ada keluarga, tinggal juga numpang di kos-kosan tetangga yang kebetulan kuliah di Padang. Kalau kendaraan untuk ikut tes, ya naik angkot dengan bermodal tanya sana sini untuk lokasi tempat tes yang berbeda," kata Septia.
Septia mengakui bahwa dia sempat merasa minder ketika orang lain yang juga ikut tes, datang diantar oleh orangtua.
Banyak peserta tes yang diantar menggunakan mobil, sementara dirinya datang sendiri dan menggunakan angkutan umum.
"Awalnya minder karena yang ikut kayaknya orang-orang kaya, diantar orangtua pakai mobil. Sedangkan saya hanya naik angkot, bahkan tidak ada yang saya kenal satu pun," kata dia.
Perjuangan yang dilakukan oleh Septia membuahkan hasil.
Berbekal belajar secara mandiri, Septia berhasil lulus seleksi untuk masuk ke Akademi Kepolisian (Akpol).
Bahkan, menurut Septia, dia sama sekali tidak mengeluarkan biaya untuk bisa lulus seleksi.
"Alhamdulillah bisa melewati semua proses itu. Atas izin Allah waktu tes tahun 2011 diberi kemudahan dan kelancaran hingga lulus masuk Akpol. Bahkan banyak yang tanya habis berapa, sama sekali saya tidak ada mengeluarkan biaya," kata dia.