Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Selama Larangan Mudik, Wagub Uu Optimis Dapat Tekan Mobilitas Warga Jabar

Kompas.com - 21/04/2021, 11:42 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pihaknya optimis dapat menekan mobilitas masyarakat pada periode larangan mudik dengan penguatan kolaborasi dan koordinasi.

Adapun periode larangan mudik tersebut dimulai dari Kamis (6/5/2021) hingga Senin (6/5/2021).

“Apakah itu jalur mudik berskala jalan protokol, jalan nasional, jalan kabupaten atau kota, jalan provinsi, bahkan jalan desa pun ada yang menjadikan proyek prioritas dalam pemantauan mudik," ujarnya, dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Rabu (21/4/2021).

Hal tersebut dikatakan Uu saat melakukan Safari Ramadhan di Masjid Hidayatul Ula, Kota Sukabumi, Selasa (20/4/2021).

Uu berharap, masyarakat Jabar dapat mengikuti kebijakan pemerintah soal larangan mudik sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

Baca juga: Jangan Harap Bisa Lolos, Polisi Sosialisasikan Larangan Mudik

Pasalnya, kata dia, kasus Covid-19 kerap mengalami peningkatan usai libur panjang. Oleh karena itu, diusahakan untuk ikuti aturan pemerintah.

"Ingat, tidak ada aturan pemerintah kecuali untuk kemaslahatan,” imbuh Uu.

Maka dari itu, lanjut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar berharap masyarakat patuh akan larangan mudik.

Sebelumnya, Uu telah mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk tidak melakukan mudik lebaran. Hal ini bertujuan untuk membatasi ruang gerak SARS-CoV-2 atau virus penyebab Covid-19.

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, Ini 7 Titik Penyekatan di Perbatasan Jawa Timur

Menurutnya, Pemprob Jabar sudah intens memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten atau kota di wilayahnya.

Bahkan, koordinasi tersebut dilakukan pula terhadap pemprov yang berbatasan langsung dengan Jabar.

Tujuan lainnya dari Safari Ramadhan

Dalam kesempatan tersebut, Uu turut menekankan pentingnya pendidikan duniawi dan ukhrawi bagi anak.

Hal tersebut penting untuk menciptakan generasi yang juara lahir dan batin.

"Pendidikan anak harus benar-benar pendidikan yang multidimensi, yakni dimensi ukhrawi dan duniawi," katanya.

Baca juga: Kenali 5 Kesalahan dalam Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com