Namun, sepeninggal Ratu Kali Nyamat, perkembangan mereka terhenti kalau bukan dibilang stagnan dan baru berkembang kemudian di era Kartini, pahlawan wanita yang lahir di Jepara.
Baca juga: Kisah Perempuan-perempuan Andal di Balik Mebel Ukir Jepara
Kartini pernah menulis sebuah prosa berjudul Van een Vergeten Uithoekje atau Pojok yang Dilupakan.
Prosa ini bercerita tentang tanah kelahirannya, yang mempunyai banyak seniman ukir sejati. Tapi ironisnya, telah dilupakan orang dan kerja mereka tidak mendapatkan penghargaan yang berarti.
Tak hanya menulis prosa, Kartini kemudian menghubungi beberapa orang Belanda di Semarang dan Batavia.
Ia juga menghubungi Oost en West, yaitu asosiasi kerajinan tangan di Hindia.
Baca juga: Berkunjung ke Pantai Kartini di Jepara, ada Kura-kura Ocean Park dan Cerita Encik Lanang
Oleh Kartini, mereka semua didorong untuk membantu mempromosikan produk kerajinan seni ukir Jepara, di luar negeri maupun di dalam negeri.
Kartini juga memberikan supervisi kepada para perajin ukir dari Blakang Gunung untuk membuat berbagai macam furnitur dan kerajinan untuk dipasarkan ke Semarang, Batavia, bahkan Belanda.
Kartini juga mengirim banyak contoh barang hasil kerajinan ukir Jepara ke mana-mana.
Bahkan mengirimkan hadiah ulang tahun kepada Sri Baginda Ratu Wilhelmina, saat orang nomor satu di negeri Belanda itu memasuki usia 24 tahun.
Baca juga: Asal-usul Jepara, dari Ratu Kalinyamat hingga Tempat Lahirnya Kartini
Seluruh upaya Kartini berbuah. Permintaan akan barang-barang produk industri ukir Jepara terdongkrak hingga berlipat kali.
Seluruh penjualan barang ini setelah dikurangi oleh biaya produksi, uangnya diserahkan secara utuh kepada para pengrajin
Selain harga kerajinan ukir berhasil dijual dengan harga tinggi, kesejahteraan para seniman ukir di Jepara juga meningkat.
Dengan cara yang sama, Kartini juga berhasil meningkatkan kesejahteraan perajin emas dan tenun yang ada di sana.
Baca juga: Hari Kartini, Mengenal Lebih Dekat Kebaya dan Sejarahnya
Pertama, daun yang keluar dari tangkai relung. Kedua, daun yang keluar dari cabang atau ruasnya.