KOMPAS.com - Warga korban bencana di Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), merasa terhina dengan bantuan satu butir telur, sebungkus mi instan, dan satu kilogram beras yang diberikan Pemkab Kupang.
Terkait hal itu, Camat Amarasi Barat Kornelis Nenoharan menjelaskan, pihaknya telah mendistribusikan bantuan berupa beras, mi instan, telur, minyak goreng, dan sebagainya kepada masyarakat dalam dua tahap.
Baca juga: Korban Bencana di NTT Terima Bantuan Berisi 1 Kg Beras, Sebutir Telur, dan Sebungkus Mi Instan
"Kami distribusikan bantuan untuk warga korban bencana di enam desa dan satu kelurahan," kata Kornelis saat dihubungi, Selasa (20/4/2021).
Bantuan tahap pertama yang diberikan pada Rabu (14/4/2021), berupa 2.500 kilogram beras, 50 kardus mi instan, 48 rak telur, 18 kantong minyak goreng ukuran dua liter, dan lima lembar tikar.
Baca juga: Kami Merasa Diolok-olok Pemerintah dengan Bantuan Beras 1 Kg, Telur Sebutir, dan Mi Satu Bungkus
Lalu, bantuan tahap kedua diberikan pada Sabtu (17/4/2021).
Bantuan itu berupa 2.500 kilogram beras, satu unit genset, 30 buah matras, 16 kilogram gula pasir, 20 kaleng ikan kalengan, satu buat tandon berukuran 750 liter, 50 saset wilpet, 50 bungkus masker, 50 kardus mi instan, 10 kilogram gula pasir, dan lima kardus air mineral ukuran 1,5 liter.
"Jadi kami bagikan bantuan itu secara merata. Kepala desa dan lurah tentu akan secara bijaksana membagi sesuai tingkat kerusakan rumah setiap warga," kata Kornelis.
Kornelis menilai, jika bantuan dibagi rata, tak mungkin warga hanya mendapat satu kilogram beras.
Setidaknya, setiap kepala keluarga mendapat hampir dua kilogram beras.
Sedangkan jumlah telur dan mi instan memang tidak cukup.