Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kisah Mantan Teroris Jadi Petani Pepaya dan Porang | Gubernur Banten Kecam Korupsi Danah Hibah Ponpes

Kompas.com - 21/04/2021, 06:12 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita tentang Mukhtar alias Tengku Tar Bin Ibrahim (36), eks narapidana kasus terorisme di Aceh yang memilih jadi petani pepaya dan porang menyita perhatian pembaca Kompas.com di hari kemarin.

Setelah bebas dari penjara, Mukhtar saat ini sudah memiliki sekitar 900 pohon pepaya.

Dirinya juga akan mengembangkan perkebunannya dengan berbagai macam jenis tanaman, termasuk porang.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Eks napi terorisme jadi petani pepaya dan porang

Ilustrasi tanaman porang (Amorphophallus muelleri)SHUTTERSTOCK/Shanjaya Ilustrasi tanaman porang (Amorphophallus muelleri)

Mukhtar adalah warga Dusun Keude, Desa Blang Cruem, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.

Dirinya pernah terlibat dalam serangkaian aksi teror di Indonesia, khususnya di Aceh.

Salah satunya aksi teror pada 2009, mantan anggota FPI tersebut terlibat penembakan Ketua PMI Jerman dan pelemparan granat asap di kantor United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) Aceh.

Baca berita selengkapnya: Cerita Mukhtar, Mantan Teroris yang Kini Jadi Petani, Tanam Porang dan 900 Pohon Pepaya

2. Klaster takziah di Gunungkidul

Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.

Kasus Covid-19 di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memunculkan dua klaster.

Salah satunya klaster takziah di Kapanewon Panggang. Lalu klaster kedua di Kapanewon Playen.

"Dari klaster layatan (takziah) kasus di-tracing ada 37 orang, yang terkonfirmasi positif ada 34 orang, dan 2 diantaranya meninggal," kata Dewi melalui sambungan telepon Senin (19/4/2021).

Baca berita selengkapnya: Klaster Takziah di Gunungkidul, Puluhan Orang Positif Covid-19 dan 2 Meninggal

3. Gubernur Banten kecam korupsi dana hibah ponpes

Gubernur Banten Wahidin HalimKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Gubernur Banten Wahidin Halim

Kejaksaan Tinggi Banten membongkar kasus dugaan korupsi Rp 117 miliar dana hibah bantuan untuk pondok pesantren tahun 2020.

"Secara moralitas kok tega-teganya duit (untuk) Pak Kiai atas inisiatif Gubernur dan sebagai bentuk penghargaan Gubernur kepada kiai dengan seenaknya dipotong. Itu tidak amanah, itu perbuatan zalim, saya enggak terima," kata Wahidin dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (19/4/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com