Sehingga Hari Jadi Jepara mengambil waktu beliau dinobatkan sebagai penguasa Jepara yakni 10 April 1549.
Baca juga: Jadi Pengusaha Sukses di Usia Muda, Tiga Perempuan Indonesia Ini Masuk Daftar Forbes 30 Under 30
Sementara itu di awal abad ke-20, Kartini dan dua adiknya, Kardinah dan Roekmini memperjuangkan emansipasi dan kesejahteraan perempuan di masa kolonial.
Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879 di keluarga priyayi.
Sang ayah, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat adalah seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir.
Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama.
Baca juga: Mengenal Sepak Terjang Multatuli, Sosok yang Menginspirasi RA Kartini
Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Kala itu, peraturan kolonial adalah mewajibkan soerang bupati beristrikan bangsawan, Karena Ngasirah bukan bangsawan tinggi, maka Ario Sosroningrat menikah dengan Raden Adjeng Woejan keturunan langsung dari Raja Madura.
Ario Sosroningrat diangkat jadi bupati di usia 25 tahun dan ia tercatat sebagai salah satu bupati yang memberi pendikan barat kepada anak-anaknya.
Putrinya, Kartini diperbolehkan bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) dan Kartini belajar bahasa Belanda.
Baca juga: Mengenang Sosok Kartini, Kardinah, dan Roekmini, Tiga Bersaudara Penentang Naturalisme Jawa
Namun, setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit
Kartini pun mulai menulis surat yang didokumentasikan dalam buku yang berjudul Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang.
Buku ini disusun oleh JH Abendanon, salah seorang sahabat pena Kartini yang pernah menjabat sebagai menteri (direktur) kebudayaan, agama, dan kerajinan Hindia Belanda.
Buku tersebut diterbitkan pertama kali tahun 1911.
Baca juga: Sikap Teladan dari Raden Ajeng Kartini
Sejarah mencatat Kartini meninggal di usia muda yakni 25 tahun karena komplikasi kehamilan yakni pada 17 September 1904.
Ia meninggal empat hari usai melahirkan anak pertamanya Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat pada 13 September 1904.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.