Tak hanya itu, lanjutnya, dump truk yang digunakan sebagai sarana untuk mandi bersama juga sudah diamankan.
Dump truk yang mengangkut belasan remaja tersebut dikemudikan seorang perempuan.
Saat diamankan, belasan remaja tersebut mengaku aksi yang mereka lakukan hanya iseng. Namun, mereka tidak mempertimbangkan keselamatannya.
"Sebenarnya iseng saja. Karena anak-anak kampung tradisi menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka habis bersih-bersih masjid terus melakukan tradisi padusan malah keluar jalan raya," kata Kanit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Sragen Ipda Joni Kurniawan.
Baca juga: Kronologi Remaja Tewas Saat Mengadang Truk Tronton, Viral di Medsos
Kata Joni, para remaja tersebut sudah diberi tindakan dari pihaknya berupa membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya kembali. Surat itu dibuat dengan disaksikan Kepala Desa Banaran.
"Sudah membuat surat pernyataan disaksikan oleh kepala desanya kemudian yang dituakan di paguyuban pemuda desanya," ungkapnya.
Baca juga: Curhat Melisa, Istri Pelaku Penganiaya Perawat RS Siloam Palembang, Merasa Dipojokkan
(Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.