Sudah ada 86 persen sekolah yang melaksanakan pembelajaran secara langsung tersebut.
Sutiaji mengatakan, pelaksanaan sekolah tatap muka karena mempertimbangkan kasus Covid-19 di Kota Malang yang mulai terkendali, bukan karena peningkatan KDRT yang dialami siswa.
Menurut Sutiaji, masih ada beberapa hal terkait protokol kesehatan yang harus diperbaiki oleh sekolah untuk keberlangsungan sekolah tatap muka.
Baca juga: Nenek 70 Tahun Dirampok Jelang Sahur, Dipukuli hingga Diambil Perhiasannya
"Saya dalam waktu dekat, mungkin besok saya akan lakukan rakor dengan kepala sekolah semua. Saya akan jelaskan bahwa prokes menjadi keharusan. Karena masih ada hal-hal yang perlu ada pembenahan, kan alurnya cek dulu suhu, cuci tangan. Terus kemarin saya sampaikan jangan sampai berkerumun, pulang pergi tidak berkerumun," kata dia.
Tidak hanya itu, sejumlah guru masih melakukan kesalahan dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Guru kemarin saya lihat ada yang megang-megang tidak pakai kaus tangan. Hal-hal itu lah yang akan kami tekankan, sambil tidak harus memaksakan seluruh kelas masuk," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.