Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Gunung Merapi Luncurkan Tiga Kali Awan Panas dan Lima Guguran Lava

Kompas.com - 20/04/2021, 13:32 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi kembali luncurkan tiga kali awan panas guguran pada Selasa (20/4/2021) pukul 06.00 WIB-12.00 WIB.

Selain itu, teramati lima kali guguran lava di Gunung Merapi.

"Teramati Tiga kali awan panas guguran di Gunung Merapi," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Selasa.

Berdasarkan data BPPTKG, awan panas guguran terjadi pukul 06.31 WIB.

Baca juga: Dalam 6 Jam, Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas dan 14 Guguran Lava

Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi maksimum 118 detik.

"Jarak luncur kurang lebih 1.500 m ke arah Barat Daya," ucapnya.

Awan panas guguran di Gunung Merapi teramati terjadi pukul 09.57 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 119 detik.

"Jarak luncur maksimum 1.500 m ke arah Barat Daya. Angin bertiup ke Barat," ungkapnya.

Baca juga: Tebing di Lereng Gunung Merapi Longsor, 3 Penambang Pasir Tewas Tertimbun

Pada pukul 10.08 WIB, kembali teramati awan panas guguran di Gunung Merapi. Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan dengan amplitudo 55 mm dan durasi 120 detik.

"Jarak luncur maksimum 1.500 m ke arah Barat Daya. Angin bertiup ke Barat," tandasnya.

Selain itu, teramati Lima kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.200 m ke arah Barat Daya.

Data kegempaan di Gunung Merapi, untuk awan panas guguran sebanyak 3 dengan Amplitudo 35 mm-55 mm dan durasi  118 detik -120 detik.

Guguran sebanyak 56 dengan amplitudo 3 mm-42 mm dan durasi 10 detik-110 detik.

Hybrid/Fase Banyak jumlah 1 dengan Amplitudo 5 mm, S-P 0.5 detik dan durasi 7.2 detik.

Sampai saat ini BPPTKG masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada Level III (Siaga).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com