Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Murung dan Takut Bertemu Orang, Perawat Korban Penganiayaan Disebut Mulai Tersenyum

Kompas.com - 20/04/2021, 13:16 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Usai mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh keluarga pasien, perawat CRS mengalami trauma.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Selatan Subhan Haikal, kondisi CRS sempat murung.

Ia pun mengalami ketakutan untuk bertemu orang.

Perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang, itu juga sempat berkeinginan berhenti dari profesinya.

"CRS juga sempat mau berhenti jadi perawat karena dia takut dianiaya lagi. Tetapi setelah didampingi psikolog, psikisnya mulai pulih," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/4/2021).

Baca juga: Perawat Korban Penganiayaan Sempat Ingin Berhenti Bekerja

Sudah bisa tersenyum

Ilustrasi senyumUnsplash/Chaitanya Pillala Ilustrasi senyum

Subhan menuturkan, beberapa hari terakhir ini, kondisi psikis CRS mulai membaik.

"Sekarang CRS sudah mulai tersenyum sejak ada pendampingan dua psikolog dari Rumah Sakit Siloam. Kemarin untuk senyum saja susah," ungkapnya.

Meskipun sudah membaik, CRS harus menjalani perawatan karena masih dalam proses pemulihan.

Selain psikis, CRS disebut juga mengalami luka fisik. Direktur Utama Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Bona Fernando mengatakan, CRS mengalami luka lebam di wajah.

Baca juga: Wajahnya Lebam, Perawat yang Dianiaya Keluarga Pasien Alami Trauma

 

Dianiaya keluarga pasien

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

Perawat CRS mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh JT, salah seorang keluarga pasien.

Emosi JT meluap-luap saat mengetahui tangan anaknya berdarah usai pencabutan jarum infus yang diduga dilakukan CRS..

Oleh JT, CRS diminta untuk sujud meminta maaf. Belum sampai mengucapkan maaf, JT diduga melakukan penganiayaan fisik hingga mengakibatkan sang perawat tersungkur.

Baca juga: Video Viral Perawat di Palembang Ditampar, Disuruh Sujud, lalu Ditendang Keluarga Pasien

JT minta maaf

Ilustrasi penangkapanThink Stock Ilustrasi penangkapan

Saat dihadirkan dalam gelar perkara, Sabtu (17/4/2021), JT mengakui semua perbuatannya. Dia pun meminta maaf terhadap korban.

Kata JT, saat itu dia merasa kelelahan karena sudah beberapa hari menjaga anaknya yang sedang dirawat karena menderita peradangan paru-paru.

Baca juga: Penganiaya Perawat di Palembang Ditangkap dan Jadi Tersangka, Ini Pengakuannya

"Mohon maaf saya emosi sesaat. Saya mengakui sudah melakukan tindakan di luar kendali dikarenakan saya sudah kelelahan. Sudah berapa hari saya harus menjaga anak saya," tuturnya di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Palembang.

JT kini telah ditetapkan menjadi tersangka.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Abba Gabrillin, Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com