Awalnya, mereka membersihkan masjid di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka masing-masing.
Untuk lebih menggaungkan keberadaannya, komunitas ini aktif di media sosial untuk berbagi informasi dan kegiatan.
“Maksud tujuan dari kegiatan ini tentunya untuk memberi kenyamanan jemaah selama mereka di masjid, dan mengajak mereka terbiasa membersihkan masjid," ungkap Arif.
Tidak dipungut biaya
Bergerak di bidang sosial keagamaan, kegiatan salon masjid ini tentu tidak berharap imbalan apalagi bayaran.
Para pemuda yang berangkat dari berbagai profesi dan kalangan ini secara sukarela membersihkan tempat ibadah umat Islam tersebut.
Mereka mengajak masyarakat dan takmir masjid untuk tidak sungkan apabila membutuhkan tenaga mereka.
“Gratis, takmir masjid bisa menghubungi nomor kontak telepon atau berkomunikasi langsung lewat media sosial kami,” kata Arif.
Baca juga: Ramadhan, Madrasah Moderasi Agama
Biasanya, apabila ada permintaan bersih-bersih masjid, mereka akan mengutus 1-2 orang untuk survei lokasi, melihat situasi dan menentukan berapa jumlah anggota yang akan diterjunkan hingga menentukan alat yang dibutuhkan.
Arif menyebut, membersihkan masjid tidak bisa dilakukan sembarangan. Namun, harus ada teknik khusus.
Untuk itu, para anggota komunitas telah dibekali keterampilan khusus, seperti cara membersihkan kerak lantai keramik toilet, membersihkan karpet, kaca jendela dan lainnya.
“Dalam membersihkan tidak boleh asal-asalan, tidak asal sikat. Kita juga pakai cairan khusus,” ujar dia.
Anggota komunitas ini secara sukarela menggalang dana sendiri.
“Kita juga open donasi. Donatur tak hanya menyumbang dalam bentuk uang saja. Namun, ada juga berupa alat. Ini vacuum cleaner sumbangan dari donatur,” kata Arif.
Komunitas ini terus eksis dan berkembang. Berawal dari 15 orang anggota, kini jumlahnya bertambah menjdi 50 orang, termasuk cabang komunitas di luar daerah, yakni di Bandung.
“Anggota kita dari berbagai kalangan, ada pelajar, mahasiswa, karyawan swasta, PNS, pengusaha, mantan preman juga ada,” ucap Arif.