Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Baru, Penganiaya Perawat Kembali Dilaporkan hingga Hasil Investigasi Keluar

Kompas.com - 20/04/2021, 08:12 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Palembang, Sumatera Selatan, saat ini masih terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka JT.

Adapun JT merupakan tersangka kasus penganiayaan terhadap CRS yang merupakan perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya.

Beberapa saksi sudah diperiksa penyidik, mulai dari satpam hingga rekan korban CRS.

Baca juga: Penganiaya Perawat Kembali Dilaporkan ke Polisi untuk Kasus Berbeda

Polisi juga memeriksa rekaman CCTV untuk merampungkan berkas penyidikan.

Namun, kasus JT kembali memasuki babak baru setelah ia kembali dilaporkan oleh seorang perawat RS Siloam Sriwijaya atas kasus perusakan ponsel.

Banting ponsel

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Palembang Kompol Abdullah mengatakan, laporan perusakan ponsel itu dibuat pada Jumat (16/4/2021), atau satu hari setelah CRS membuat laporan penganiayaan.

Menurut Abdullah, ponsel pelapor rusak karena dibanting oleh JT.

Saat itu, korban sedang merekam kejadian penganiayaan yang dilakukan JT.

"Korban yang melapor ini merekam saat kejadian dan poselnya dibanting JT. Identitas korban nanti saya lihat lagi di laporannya, yang pasti sudah dilaporkan," kata Abdullah saat dikonfirmasi, Senin (19/4/2021).

 

Korban trauma

CRS yang menjadi korban penganiayaan oleh JT sempat berencana untuk berhenti dari profesi sebagai perawat lantaran mengalami trauma berat.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Selatan Subhan Haikal.

Subhan mengatakan, usai dianiaya JT secara berutal, CRS menjadi murung.

Bahkan, CRS sempat mengalami ketakutan untuk bertemu dengan seseorang.

"CRS juga sempat mau berhenti jadi perawat karena dia takut dianiaya lagi. Tetapi setelah didampingi psikolog, psikisnya mulai pulih," kata Subhan.

Baca juga: Perawat Korban Penganiayaan Sempat Ingin Berhenti Bekerja

Menurut Subhan, sejak dua hari terakhir, kondisi CRS terus membaik.

Namun, ia masih tetap harus menjalani perawatan karena dalam proses pemulihan.

Hasil investigasi keluar

Hasil investigasi terkait kinerja perawat CRS yang dilakukan oleh Komite Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang serta majelis etik keperawatan PPNI Sumatera Selatan telah keluar.

Hasilnya, tidak ada pelanggaran etik maupun kesalahan prosedur dalam tindakan yang dilakukan CRS dalam bekerja.

Subhan Haikal mengatakan, dari hasil investigasi tersebut diketahui bahwa perawat CRS telah bekerja sesuai dengan sistem operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh rumah sakit.

Mereka pun tidak menemukan adanya kejanggalan atau kesalahan dari CRS.

"Kalau istrinya bilang jarum itu bisa patah di dalam, itu (infus) tidak ada jarumnya, itu plastik," kata Subhan.

Proses hukum berlanjut

PPNI Sumatera Selatan telah memaafkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh JT.

Namun, proses hukum terhadap JT masih akan tetap dijalankan.

"Kami juga berupaya meyakinkan saksi korban untuk tetap begitu (mengikuti proses hukum) karena ini termasuk harga diri," kata Subhan.

Subhan berharap agar hal serupa tidak lagi terulang dan masyarakat lebih menghargai perawat dalam bertugas.

"Kami dari PPNI memaafkan (pelaku). Tapi,  kalau damai untuk mencabut aduan, rasanya tidak. Ini akan tetap berlanjut," kata Subhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com