"ODGJ itu adalah saudara kita yang butuh pemulihan. Peran keluarga sangat penting dalam merawat anggota keluarga yang sakit," jelasnya.
Kristiani menambahkan, baru dua dokter dan tiga perawat yang sudah mendapatkan pelatihan tentang penanganan dan pengobatan pasien ODGJ di Kabupaten Manggarai Timur.
Manggarai Timur memiliki 29 puskesmas.
Penyebab
Bupati Andreas Agas mengatakan, hingga saat ini belum ada penelitian khusus untuk mencari tahu penyebab ramainya kasus ODGJ di Manggarai Timur.
Untuk itu, Bupati meminta dinas terkait untuk mencari tahu faktor penyebab gangguan jiwa di kabupaten tersebut.
Relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Kabupaten Manggarai Timur, Ambrosius, Selasa (20/4/2021) mengatakan, hasil pengamatan dan survei lapangan selama kunjungan ODGJ di seluruh Manggarai Timur, diduga bahwa penyebab gangguan jiwa karena beban kerja dan stres.
"Saya pernah berdiskusi dengan dokter jiwa, dr Albert Maramis bahwa kebanyakan ODGJ (berasal) pulang (dari) merantau. Menurut dr Albert, ODGJ yang menderita saat di tanah rantauan (karena) perbedaan budaya dan beban kerja sehingga terjadi stres," jelasnya.
KKI Manggarai Timur merupakan sebuah komunitas sosial untuk membantu para ODGJ yang ada di Manggarai Timur.
Relawan KKI berasal dari latar belakang yang berbeda, seperti wartawan, guru, orang muda, bahkan dari kalangan anggota dewan.
KKI bukan LSM. KKI murni gerakan kemanusiaan yang terpanggil oleh dorongan hati nurani.
Melepas pasung
Bupati Kabupaten Manggarai Timur Andreas Agas melepas pasung seorang ibu di Kampung Tewuk, Desa Satar Lahing, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, Senin, (19/4/2021).
Pasien yang sudah dinyatakan pulih tersebut bernama Heleonora Bupu.
Setelah pasung Heleonora dilepaskan, Andrea Agas meminta agar dinas sosial dan kesehatan segera mendata dan langsung turun ke lapangan agar kasus pemasungan nihil di kabupaten itu.