Munculnya klaster bermula adanya kegiatan hajatan ke Jakarta beberapa waktu lalu.
Total ada 14 orang yang berangkat ke Jakarta dalam satu angkutan. Setelah pulang ke Padukuhan, ikut acara mitoni atau peringatan tujuh bulan kehamilan.
Beberapa waktu kemudian ada satu keluarga berjumlah tiga orang merasa tidak enak badan, dan setelah memeriksakan diri ke Puskesmas dinyatakan terkonfirmasi positif.
Baca juga: Mudik Dilarang, Kunjungan Wisata ke Bantul dan Gunungkidul Saat Lebaran Diprediksi Anjlok
Dinas Kesehatan Gunungkidul melakukan tracing dan diketahui puluhan warga terkonfirmasi positif Covid-19.
"Pada Minggu (18/4/2021) hasil tes dinyatakan 23 warga positif. Sebelumnya sudah ada enam warga yang positif sehingga total ada 29 warga yang berasal dari tiga RT dinyatakan tertular corona,” kata Pamuji.
Pamuji mengatakan, dari 29 orang tersebut ada yang dirawat di RSUD Saptosari, dan ada yang melakukan isolasi mandiri
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan akan berkomunikasi dengan seluruh Lurah, demi meminimalisir bertambahnya kasus penularan baru.
"Akan saya ingatkan lagi para Lurah agar memantau dan mengawasi kegiatan warganya," kata Sunaryanta.
Baca juga: Puluhan Klaster Penularan Covid-19 dari Keluarga Muncul di Balikpapan
Menurut Sunaryanta, kunci utama pencegahan penularan adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Jika hal itu dipatuhi, maka potensi penularan di kegiatan masyarakat bisa diminimalisir.
Dia akan meminta para Lurah kembali mengingatkan warganya untuk tetap menerapkan prokes saat beraktivitas.
Khususnya prinsip menjauhi kerumunan serta membatasi pergerakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.