Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Bunuh Ayah Kandung dan Seret Mayatnya ke Jalan, Ini Kronologinya

Kompas.com - 20/04/2021, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - MR (68) warga Desa Gurung, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat tewas dibunuh anaknya sendiri, TS (38).

Oleh pelaku, mayat ayahnya sempat diseret ke luar hingga ke depan jalan. Selain itu di tubuh MR, polisi menemukan luka sayat di leher.

Peristiwa tersebut terkadi pada Senin 19/4/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Singkawang AKP Tri Prasetiyo megatakan pihaknya telah memeriksa beberapa saksi dan mengamakan barang bukti.

Baca juga: Anak Aniaya Ayah Kandung hingga Tewas dan Seret Korban ke Jalan

“Seorang kakek berinisial MR ditemukan meninggal dunia. Terduga pelaku adalah anaknya berinisial TS, menggunakan senjata tajam di bagian leher,” kata Imam kepada wartawan, Senin sore

Selain itu polisi juga masih meyelidiki motif pembunuhan yang dilakukan TS.

“Proses olah tempat kejadian perkara masih berlangsung,” kata Imam.

Menurutnya ada indikasi dugaanpelaku mengalami gangguan jiwa. Namun polisi masih mendalamai dugaan tersebut.

"Tapi itu masih indikasi belum bisa dipastikan apakah memang gangguan jiwa atau tidak, karena masih dalam penyelidikan lebih lanjut," ujar.

Baca juga: Polisi Masih Dalami Motif Anak Aniaya Ayah Kandungnya hingga Tewas

Di Singkawang, ayah dibunuh anak kandung

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi
Kasus serupa juga terjadi di Singkawang pada Selasa (13/4/2021).

Adi Sukarman (63) tewas bersimbah darah di halaman rumahnya. Ia diduga dibunuh oleh anak kandungnya, RSJ (23).

Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi di rumah meraka di Jalan RA Karrini, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawan Tengah.

Tri Muhariadi salah satu warga mengatakan tidak ada saksi mata yang langsung melihat kejadian tersebut.

Baca juga: Fakta Anak Aniaya Ibu Kandungnya, Berawal dari Tak Diberi Uang untuk Beli Rokok dan Lem

Namun tetangga sekitar sempat mendengar korban berteriak meminta tolong.

"Namun, memang dari warga yang tinggal disekitar rumah pelaku, mendengar jeritan minta tolong," kata Tri kepada wartawan, Selasa (13/4/2021)

Saat diperiksa oleh warga, ternyata Adi Sukarman (63) sudah tergeletak bersimbah darah di halaman didepan rumahnya.

Baca juga: Hanya karena Tak Diizinkan Bekerja di Pabrik, Anak Aniaya Ayah dan Ibunya hingga Kritis

Warga yang melihat kejadian pun tidak berani mendekati korban, karena RSJ masih berada dilokasi kejadian.

Ia mengatakan ayah dan anak tersebut kerap cekcok.

"Dua kali sebelumnya pernah bertengkar hebat juga, pertengkaran yang kedua itu pelaku ini sempat membawakan parang ke korban, nah ini yang ketiga, sampai meninggal," tuturnya.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Singkawang AKP Tri Prasetiyo mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, pembunuhan tersebut dilakukan spontan.

Baca juga: Detik-detik Anak Aniaya Ibu Kandung hingga Meninggal, Berawal soal Warisan

“Spontan itu, (terduga pelaku) sakit hati karena sering beradu mulut dengan korban (ayah kandungnya),” kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/4/2021).

Pelaku sudah diamankan dan dari hasil tes urine, pelaku negatif narkoba atau obat-obatan terlarang.

"Terduga pelaku sudah diamankan untuk menjalani pemeriksaan penyidik," ujar Tri.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipta | Editor : Khairina), Tribun Pontianak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com