Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin untuk Lansia, Sumini 75 Tahun: Belum Terdaftar, di Kampung Baru Selesai Pemilihan Kepala Desa

Kompas.com - 20/04/2021, 05:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 fase dua sudah berjalan dua bulan, tapi di seluruh Indonesia, jumlah lansia yang sudah menerima vaksin belum mencapai 10%.

Berbagai alasan menyulitkan orang-orang berusia di atas 60 tahun untuk pergi ke pusat-pusat vaksinasi.

Banyak dari mereka bingung harus mendaftar ke mana. Ada pula yang hidup tanpa sanak saudara sehingga sulit berpergian.

Baca juga: Vaksinasi Lansia di Kota Bogor Masih Rendah, Salah Satu Faktor Banyak yang Menolak

Selain itu, penyakit yang mereka derita juga membuat para lansia ragu-ragu menerima vaksin.

Saat ini, kapasitas vaksinasi di Indonesia menurun karena gangguan suplai vaksin akibat embargo dari India.

Meski begitu, pemerintah mengatakan sebulan ini program vaksin akan diprioritaskan untuk lansia, guna melindungi golongan rentan tersebut dari potensi penularan virus corona di kala libur Lebaran.

Bagaimana pemerintah memastikan 21 juta lansia menjalani vaksinasi dalam waktu kurang dari sebulan, di tengah berbagai kendala di lapangan?

Baca juga: Vaksin Covid-19, Ini 4 Pertanyaan Tambahan untuk Lansia di Atas 60 Tahun

Vaksinasi adalah cara paling ampuh menurunkan angka kematian akibat Covid-19 di kalangan lansia, menurut Kementerian Kesehatan.Antara Foto Vaksinasi adalah cara paling ampuh menurunkan angka kematian akibat Covid-19 di kalangan lansia, menurut Kementerian Kesehatan.
Sudah selama setahun terakhir, Sumini benar-benar mengurangi aktivitas di luar rumah. Perempuan berumur 75 tahun ini tinggal sendirian di rumahnya di Kabupaten Pati, Jawa Timur.

Intensitas pertemuan Sumini dengan dua anaknya juga menurun karena mereka adalah pekerja medis, salah satu kelompok yang paling rentan terpapar Covid-19.

Bagaimanapun, Sumini berharap dapat segera mendapatkan vaksin. Namun belum terang kapan itu akan terwujud.

"Saya belum terdaftar. Di kampung saya baru selesai pemilihan kepala desa," kata Sumini saat dihubungi dari Jakarta.

Baca juga: Menkes: Lansia Berisiko Tinggi Covid-19, tapi Sulit Terjangkau Vaksinasi

Belakangan Sumini cemas penyakit yang dia derita bakal memicu dampak negatif usai vaksinasi.

Apalagi Sumini baru mendengar kabar tentang kesehatan kawan sebayanya yang menurun tak lama setelah vaksin.

"Kolesterol saya tinggi. Minggu depan saya kontrol ke dokter, saya mau tanya boleh vaksin atau tidak," ucapnya.

Baca juga: Partisipasi Lansia dalam Vaksinasi Covid-19 Turun, Jauh di Bawah Pelayan Publik

"Ada lansia di Kecamatan Tayu, setelah divaksin malah sakit. Kepalanya pusing dan seluruh badannya sakit semua.

"Saya tanya dia, apakah dia sebelumnya sudah dicek. Petugas medis bilang dia darah tinggi jadi jadwal vaksinnya ditunda.

"Waktu dia datang lagi, tensinya sudah turun. Tapi kok setelah itu dia merasa sakit. Saya jadi pikir-pikir karena ada juga teman saya yang tidak sakit setelah vaksin," kata Sumini.

Baca juga: Menkes Minta Lansia Jadi Piroritas Vaksinasi Covid-19 Sebulan ke Depan

Petugas menyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang lansia pada hari pertama bulan Ramadhan di RS Dr Suyoto, Jakarta, Selasa (13/04). MUI menyatakan vaksinasi tidak membatalkan puasa.Antara Foto Petugas menyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang lansia pada hari pertama bulan Ramadhan di RS Dr Suyoto, Jakarta, Selasa (13/04). MUI menyatakan vaksinasi tidak membatalkan puasa.
Berbeda dengan Sumini yang terganjal urusan administrasi dan kesehatan, Azwin, lansia di Padang, Sumatera Barat, justru tak menghiraukan vaksinasi.

Laki-laki berusia 70 tahun ini menilai kesehatannya tidak akan berubah jika menerima atau acuh tak acuh pada vaksin Covid-19.

Azwin berkata, dia tidak berencana mendaftarkan diri atau pergi ke pusat vaksinasi.

"Sejak awal, Covid tidak berpengaruh pada saya," ujarnya mengeklaim kondisi kesehatannya.

"Saya juga tidak pernah tes swab atau rapid. Saya tidak merasakan apapun gejalanya, untuk apa divaksin.

Baca juga: Antrean Vaksinasi Lansia di Bogor Membludak, Bima Arya Kecewa dengan Halodoc

"Tentu saya takut terpapar, tapi saya rasa gejalanya itu tidak ada, terlihat seperti demam saja," kata Azwin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com