Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Menyala Setelah 2 Minggu Padam karena Bencana, Sejumlah Warga NTT Pesta Kembang Api

Kompas.com - 19/04/2021, 19:06 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah masyarakat di Kota Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar pesta kembang api, Minggu (19/4/2021).

Pesta kembang api itu dilakukan sejumlah warga sebagai bentuk syukur karena listrik menyala setelah dua pekan padam akibat bencana.

"Tadi malam ada di beberapa titik masyarakat menggelar pesta kembang api. Ada di daerah Kenari dan di simpang Terminal Kefamenanu," ungkap Lius Salu, warga Kefamenanu, saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/4/2021) siang.

Menurut Lius, warga sangat gembira karena listrik yang padam akibat badai seroja sejak Senin (5/4/2021), akhirnya kembali normal.

Selama listrik padam, lanjut Lius, warga kesulitan beraktivitas di malam hari. Warga terpaksa menggunakan lampu penerang alternatif lainnya seperti pelita dan lilin.

Baca juga: Kesaksian Anak Korban Tewas gara-gara Hoaks Tsunami di NTT: Rumah Kosong, Mama Sudah Terjatuh di Jalan

Warga juga kesulitan berkomunikasi menggunakan ponsel, akibat jaringan yang terganggu akibat listrik padam.

"Kami sangat senang, listrik akhirnya bisa nyala kembali dan jaringan ponsel bisa normal, sehingga tadi malam warga gelar pesta kembang api," kata Lius.

Ia pun berterima kasih kepada PLN.

"Terima kasih banyak kepada PLN yang telah bekerja keras siang dan malam," kata Lius.

Warga lainnya, Seth Besie mengatakan, kebahagian warga dengan membakar kembang api merupakan aksi spontan.

"Pemadaman listrik kali ini yang paling lama karena hampir dua minggu. Karena itu warga gembira dengan membakar kembang api," ujar Sefnat.

Sefnat menyebutkan, pesta kembang api itu dilakukan warga beberapa saat setelah lampu menyala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Gibran Komentari Soal Gula dalam Susu Kotak | Ribuan Guru Terima Honor dari Dana BOS

[POPULER NUSANTARA] Gibran Komentari Soal Gula dalam Susu Kotak | Ribuan Guru Terima Honor dari Dana BOS

Regional
Berkunjung ke Pasar Pon, Pasar Hewan di Kabupaten Semarang yang Segalanya Ada

Berkunjung ke Pasar Pon, Pasar Hewan di Kabupaten Semarang yang Segalanya Ada

Regional
Perindo Protes karena Dilarang Pasang Baliho di Exit Tol Salatiga, Bawaslu Beri Penjelasan

Perindo Protes karena Dilarang Pasang Baliho di Exit Tol Salatiga, Bawaslu Beri Penjelasan

Regional
Mengenang Jejak Jalur Rempah di Kota Semarang Melalui Pameran Seni

Mengenang Jejak Jalur Rempah di Kota Semarang Melalui Pameran Seni

Regional
Bawa Rombongan Kampanye, Sopir Rental Hilang Misterius di Goa Terawang Blora

Bawa Rombongan Kampanye, Sopir Rental Hilang Misterius di Goa Terawang Blora

Regional
Tiga Kecamatan di Wonosobo Dilanda Longsor, Dua Orang Dilaporkan Tewas

Tiga Kecamatan di Wonosobo Dilanda Longsor, Dua Orang Dilaporkan Tewas

Regional
Dua Desa di Lombok Tengah Bersitegang, Kapolres Imbau Jaga Kondusivitas

Dua Desa di Lombok Tengah Bersitegang, Kapolres Imbau Jaga Kondusivitas

Regional
Aktivis Lingkungan Karimunjawa Terjerat UU ITE Berhasil Keluar Sel, Penahanan Ditangguhkan

Aktivis Lingkungan Karimunjawa Terjerat UU ITE Berhasil Keluar Sel, Penahanan Ditangguhkan

Regional
'Prank' Terjun ke Sumur Gara-gara Warisan, Pria di Banyumas: Ini Saya Tidak Ditolong?

"Prank" Terjun ke Sumur Gara-gara Warisan, Pria di Banyumas: Ini Saya Tidak Ditolong?

Regional
Keluarga Korban Erupsi Gunung Marapi Dipungut Biaya Visum dan Ambulans, Uang Dikembalikan

Keluarga Korban Erupsi Gunung Marapi Dipungut Biaya Visum dan Ambulans, Uang Dikembalikan

Regional
Ruang Farmasi dan Rawat Jalan RSUD M.Ashari Pemalang Terbakar, Pengunjung Panik

Ruang Farmasi dan Rawat Jalan RSUD M.Ashari Pemalang Terbakar, Pengunjung Panik

Regional
Detik-detik Pelajar SMK Tewas Dianiaya Oknum Polisi di Subang, Sempat Kejar-kejaran dan Dipukuli

Detik-detik Pelajar SMK Tewas Dianiaya Oknum Polisi di Subang, Sempat Kejar-kejaran dan Dipukuli

Regional
28 Titik di Jalur Kerata Api Daop 5 Purwokerto Rawan Bencana

28 Titik di Jalur Kerata Api Daop 5 Purwokerto Rawan Bencana

Regional
Kapal Berbendera Panama Lontarkan Sinyal Bahaya, Ternyata dari Kotak yang Dibuang ke Laut

Kapal Berbendera Panama Lontarkan Sinyal Bahaya, Ternyata dari Kotak yang Dibuang ke Laut

Regional
Selundupkan Sabu, 12 Warga Medan Ditangkap di Bima

Selundupkan Sabu, 12 Warga Medan Ditangkap di Bima

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com