SAMARINDA, KOMPAS.com - Seorang oknum TNI di Balikpapan berpangkat prajurit kepala membunuh pacar sendiri, inisial RR (30) pada Senin (1/3/2021) lalu.
Kapendam VI/Mulawarman Letkol Inf Taufik Hanif menyebut motif pembunuhan dipicu kesal sering diajak nikah korban.
Setelah menghabisi pacarnya, prajurit berinisial MAM ini membuangnya di sebuah jurang kira-kira sedalam 100 meter di Jalan Transad, Balikpapan Timur.
Tak ada seorang pun yang tahu peristiwa pembunuhan perempuan guru honorer di salah satu SD di Balikpapan itu.
Baca juga: Napi Anak Berupaya Bunuh Diri, Pihak Lapas Sebut Ada Masalah Orangtua
Pekan pertama setelah kehilangan, ayah korban Kuswanto melapor ke Mapolsek Balikpapan Utara.
Sehari setelahnya, ia kembali melapor lagi ke Mapolresta Balikpapan.
Setelah dilacak, orang yang terakhir ketemu korban adalah pacarnya sendiri.
MAM kemudian diperiksa Polisi Militer Kodam VI/Mulawarman, dia mengakui telah membunuh.
Atas petunjuk MAM, Senin (12/4/2021), Polisi Militer Kodam VI/Mulawarman mendatangi lokasi pembuangan korban. Hanya tersisa tulang belulang.
Motif Asmara
MAM dan RR pacaran sejak 2019. Keduanya kenalan melalui Facebook. Selama menjalani hubungan, MAM sering datang ke rumah RR.
Kuswanto sudah mengganggap MAM sebagai anak sendiri.
Bahkan, sudah direncanakan pernikahan pasangan setelah dua tahun jalani asmara.
Baca juga: Pegawai DLH yang Ditemukan Tewas Dalam Karung Diduga Korban Pembunuhan
Situasi berubah drastis ketika orangtua MAM yang ada di Jawa tak menginginkan menantu dari Kalimantan. Bahkan orangtua MAM sudah menyiapkan calon istri anaknya di Jawa.
“Kurang harmonis. Mereka telepon saya sering dengar. Saya enggak tahu ternyata anak ini (MAM) punya niat jahat kepada anak saya,” ungkap Kuswanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/4/2021).
Sejak itu, RR mulai murung. Ia yang dulu periang kini jadi pendiam.
Melihat perubahan sikap anaknya, Kuswanto meminta penjelasan RR.
Sejak itulah RR menjelaskan ke ayahnya jika hubungannya dengan MAM tak direstui.