Kuswanto tak bisa berbuat banyak, selain meminta anaknya agar tetap tegar.
Meski tak disetuju orangtuanya, MAM diduga bohong ingin menikahi RR di hadapan keluarga Kuswanto. Keluarga RR menyambut baik.
“Rencana pernikahan ada. Tapi secara lisan saja. Saya rasa cuma ngelabui. Saya tanya sampai di mana perkembangan pernikahan. Jawabannya gitu-gitu aja,” terang Kuswanto.
Detik-detik RR dibunuh
Sekitar pukul 09.00 Wita, Senin (1/3/2021), saat matahari pagi mulai memanas di langit Kota Balikpapan.
RR sudah selesai dandan, bersiap menuju Kantor BPJS Kesehatan di Balikpapan Selatan menggunakan motor matik miliknya.
Setelah urusan kelar di BPJS, RR berencana mengambil baju persatuan istri TNI (persit) yang sudah dipesan di tukang jahit daerah Manggar, Balikpapan Timur.
Saat itulah, dia diduga bersama MAM dan dibunuh di sana.
Jasad RR dibuang di sebuah jurang kira-kira sedalam 100 meter di Jalan Transad, Balikpapan Timur.
Drama pelaku mencari korban
Tak kunjung pulang di hari itu, Kuswanto menghubungi nomor ponsel MAM, namun di luar jangkauan.
Niat Kuswanto menceritakan kehilangan RR ke MAM.
Tiba hari gelap Kuswanto mencoba lagi ke MAM, berdering namun tak dijawab.
Esoknya, Selasa (2/3/2021) Kuswanto menghubungi kembali MAM meminta ke rumah.
Sore hari sekitar pukul 17.00 Wita, MAM tiba di rumah, Kuswanto menceritakan RR belum pulang ke rumah sejak kemarin.
MAM berdalih terakhir ketemu RR Senin siang di daerah Manggar. Setelah itu putus komunikasi karena korban pergi bersama temannya.
Sejak itu, MAM pura-pura ikut mencari sang pacar yang disebut hilang.
“Minggu (pekan) pertama dan kedua saya cari sama dia (pelaku) didampingi danremnya. Kalau dia (pelaku) cari pasti mampir ke rumah. Bilang mutar ke sana ke sini. Setiap dia keluar cari selalu dalam pengawasan kompi. Mereka mampir ke rumah. Danremnnya juga dia bohongi karena temani dia cari anak saya,” terang Kuswanto.