Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Uji Coba Belajar Tatap Muka di Yogyakarta

Kompas.com - 19/04/2021, 15:40 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Depok, Sleman Suprapto menjelaskan telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk penerapan protokol kesehatan.

Bahkan, pihaknya juga telah melakukan simulasi sebelum digelar ujicoba pembelajaran tatap muka.

"Kita gelar simulasi mulai anak datang ke sekolah, alur parkir, cuci tangan, sampai alur menuju kelas masing-masing. Tempat duduk pun kita atur, jadi anak yang datang awal duduknya di belakang, jadi tidak saling melewati temanya, ketika pulang anak yang di belakang keluar duluan," urainya.

Baca juga: Pesantren Waria di Yogya Sambut Ramadhan, Kirim Doa hingga Intensif Belajar Agama

Proses pembelajaran tatap muka ini dibagi dalam dua shift. Jam pertama pukul 07.30 WIB - 10.30 WIB untuk kelas 10. Kemudian jam 08.30 WIB - 11.30 WIB untuk kelas 11.

Sedangkan untuk pembelajaran sesuai instruksi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, kegiatan belajar mengajar berlangsung selama tiga jam.

"Permata pelajarannya 30 menit. Anak-anak tidak ada istirahat, jadi datang belajar langsung pulang. Jadi tidak terjadi kerumunan," tegasnya.

Suprapto menyampaikan kapasitas kelas juga dilakukan pembatasan. Setiap kelas hanya diisi 50 persen.

"Sesuai arahan kepala dinas satu kelas maksimal 50 persen, siswa kami kelas 10 ini satu kelas 36 maka maksimal hanya 18. Masih ada juga orang tua yang belum mengizinkan, ada sedikit yang belum mengizinkan karena sekitarnya masih zona merah dan seterusnya," ucapnya.

Baca juga: Uji Coba Belajar Tatap Muka SMA-SMK di Banten, Seminggu Masuk 3 Hari, Belajar 4 Jam

Sekolah juga melakukan skrining sebelum melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.

Siswa yang dari zona merah ataupun sedang sakit sementara tidak mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Kita mengacu kepada skrining yang diberikan dari kepada dinas kesehatan itu secara Google Form kita kirim ke orang tua dan anak-anak untuk diisikan. Sehingga ada juga anak-anak yang ada gejala flu dan seterusnya tidak hadir di sekolah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com