Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemenak, Makanan Khas Ramadhan yang Hanya Ada di Pasar Bukan

Kompas.com - 19/04/2021, 11:35 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com -  Salah satu yang paling dinanti saat Ramadhan adalah makanan khas yang hanya disajikan jelang buka puasa.

Makanan-makanan khas tersebut selain menjadi obat lapar, juga diburu untuk pelepas rindu makanan langka.

Di Kabupaten Semarang, tepatnya Kecamatan Suruh setiap Ramadhan ada Pasar Bukan.

Baca juga: Bermain Meriam Long Pring, Cara Bocah di Bukit Menoreh Habiskan Waktu Selama Ramadhan

Pasar Bukan ini berarti pasar yang hanya ada saat menanti buka puasa. Nah, di pasar yang berada di Jalan Haji Rais Suruh ini, ada makanan khas bernama jemenak.

Erna, salah seorang penjual jemenak mengatakan, makanan yang digemari masyarakat ini berbahan dasar ketela.

"Ketela ditumbuk, lalu dimasukan cetakan lalu dikasih parutan kelapa. Bisa juga dikasih kinco atau gula Jawa cair agar rasanya manis," jelasnya, Sabtu (17/4/2021).

Menurut Erna, proses pembuatan jemenak sangat mudah.

"Bahannya juga gampang didapat, prosesnya tidak lama," ungkapnya.

Baca juga: Kanji Rumbi Kuliner Ramadhan Khas Aceh, Gunakan Banyak Rempah, Dipercaya Tingkatkan Imun Tubuh

Harga jemenak per porsi sesuai permintaan pelanggan, tapi minimal Rp 3.000. Dia mengaku hanya menjual jemenak di Pasar Bukan saat Ramadhan.

"Paling laku memang saat Ramadhan, karena cocok untuk hidangan pembuka jelang buka puasa," kata Erna.

Ketua Panitia Pasar Bukan Yusuf Bahtiar mengungkapkan jemenak memang digemari masyarakat Kecamatan Suruh karena khas dan tidak ada di daerah lain.

"Selain itu, harganya juga murah, jadi semua kalangan bisa menikmati," ungkapnya.

Yusuf mengatakan Pasar Bukan sudah diselenggarakan 16 kali.

Baca juga: 7 Tradisi Unik Saat Bulan Ramadhan di Berbagai Negara

"Tahun ini karena masa pandemi maka diterapkan protokol kesehatan. Jarak antar pedagang dua meter, pengunjung dan pedagang wajib masker, serta cuci tangan," ungkapnya.

Dia mengakui akibat pandemi ada pembatasan penjual agar ada jarak.

"Tahun ini hanya ada 55 pedagang yang diakomodasi, tahun lalu sampai 75 pedagang. Itu terdiri dari aneka makanan, mulai dari snack hingga lauk pauk, semua ada," kata Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com