Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Hasil Musyawarah yang Membuat Sayuti Mau Merobohkan Tembok 2,5 Meter Penghalang Jalan

Kompas.com - 19/04/2021, 06:06 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah warga bersama kepolisian dan TNI membongkar tembok batu bata setinggi lebih kurang 2,5 meter yang dipasang Nur Sayuti untuk menutup akses jalan di Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (16/4/2021).

Pembongkaran tembok penutup jalan dilakukan setelah dilakukan musyawarah bersama oleh Kapolsek Bukitraya AKP Arry Prasetyo, Camat Marpoyan Damai Junaidi, Lurah Perhentian Marpoyan Hilda Suhanura, RT dan RW serta Sayuti.

Dari hasil musyawarah ini, didapat lima kesimpulan.

Baca juga: Perjalanan Sayuti Bangun Tembok 2,5 Meter di Jalan Perumahan hingga Akhirnya Dirobohkan TNI-Polri dan Warga

Kapolsek Bukitraya AKP Arry Prasetyo mengatakan, kesimpulan pertama adalah, didirikan portal tinggi maksimal untuk menghalangi mobil yang berukuran besar agar tidak bisa melewati jalan tersebut.

Kedua, akan memperpanjang waktu maksimal detik lampu hijau pada traffic light pada jalur tersebut untuk menghindari terjadinya macet panjang.

"Ketiga, terkait usulan untuk memindahkan tiang traffic light, akan disampaikan ke Pemkot (Pemerintah Kota) Pekanbaru. Karena, menghalangi ruko yang berada di lokasi," sebut Arry.

Lalu, kesimpulan keempat, yaitu terkait batas kepemilikan tanah akan dilakukan kembali pembahasan dengan pihak terkait, dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk kejelasan yang lebih akurat.

Dan yang kelima, tembok tersebut dibuka mulai hari ini agar bisa kembali dilewati oleh masyarakat.

Baca juga: Sayuti Nekat Tutup Jalan Umum dengan Tembok 2,5 Meter, Ketua RW: Sudah Dilarang tapi Tetap Ngotot

 

Kisah Nur Sayuti, nekat memblokir jalan umum dengan tembok setinggi 2,5 meter

Sebagaimana diberitakan, Nur Sayuti menutup akses jalan umum di permukiman warga RT 01 RW 01 Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau.

Penutupan badan jalan dilakukan dengan cara membangun tembok batu bata setinggi lebih kurang 2,5 meter.

Hal ini membuat warga resah, karena tidak bisa melintas untuk menuju Jalan Kaharuddin Nasution.

Namun, warga tak bisa berbuat apa-apa karena Sayuti mengklaim jalan itu di atas tanahnya.

Pensiunan Bea Cukai berusia sekitar 60 tahun ini menutup jalan dengan beberapa alasan.

Salah satunya, pemasangan traffic light di persimpangan jalan, sehingga Sayuti mengaku sulit masuk ke jalan arah tanahnya.

Meski sudah sempat dilarang oleh ketua RW setempat, Sayuti tetap menutup jalan akses lalu lalang warga tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com