BREBES, KOMPAS.com - Setelah dirawat sejak 18 Maret lalu di RSUD Brebes, R (16) siswi SMK korban penyiraman air keras orang tak dikenal akhirnya diperbolehkan dipulangkan, Jumat (16/4/2021).
"Setelah diperbolehkan pulang, selanjutnya R akan menjalani perawatan di rumahnya," kata Kepala Ruangan Cempaka RSUD Brebes Nur Adarina, kepada wartawan, Sabtu (17/4/2021).
Nur Adarina mengungkapkan, selanjutnya petugas medis RSUD Brebes dibantu petugas Puskesmas terdekat akan mendatangi rumah R untuk merawat dan memantau perkembangan lukanya.
Baca juga: Usai Operasi Cangkok Kulit, Kondisi Siswi SMK Korban Penyiraman Air Keras Membaik
"Pasien R ini tiga kali masuk ruang operasi. Yang pertama untuk operasi skin graft, dan selanjutnya untuk mengganti kain kassa. Penggantian kain kassa dilakukan di ruang operasi karena harus dibius total, mengingat lukanya yang cukup parah," katanya.
Kondisi psikologi R sudah membaik setelah ditangani ahli psikolog juga.
"Kebetulan pasien ini juga ada semangat untuk sembuh jadi traumanya tidak begitu parah," katanya.
Sebelumnya Direktur RSUD Brebes, dr. Rasipin mengungkapkan, korban R mengalami luka bakar kurang lebih 30 persen yakni di kedua tangan, punggung, wajah bagian kanan, dan sebagian paha.
Baca juga: Siswi SMK Korban Penyiraman Air Keras di Brebes Segera Jalani Operasi Cangkok Kulit
Bahkan korban perlu ditangani dengan bedah plastik. Untuk menangani korban penyiraman ini, pihaknya telah menyiapkan lima dokter spesialis.
R (16), seorang siswi SMK kelas 2 di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah menjadi korban penyiraman air keras orang tak dikenal hingga ia terbaring tak berdaya di tempat tidur akibat luka kulit melepuh.