Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Petasan Meledak di Rumah Sukijan Saat Shalat Tarawih, 1 Orang Tewas, Ditemukan Bubuk Belerang

Kompas.com - 18/04/2021, 15:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ledakan bahan petasan terjad di rumah Sukijan (61) warga Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Kamis (15/4/2021).

Akibat kejadian tersebut satu satu orang tewas dan satu orang lainnya mengalami luka bakar serius.

Korban tewas adalah Joko Slamet (35) anak Sukijan sementara korban luka bakar adalah Sainten (55) istri Sukikan.

Baca juga: Bahan Petasan Meledak Saat Tarawih, Seorang Warga Tewas

Kapolsek Kabuh AKP Rudi Darmawan mengatakan saat ledakan terjadi, masyarakat sedang melaksanakan shalat tarawih.

Saat rakaat kedua, tiba-tiba terdengar ledakan sangat keras suaranya memekakkan telingan.

Warga langsung mencari sumber suara dan melihat rumah Sukijan gelap gulita. Saat dilihat ada bekas kebakaran dan kondisi rumah berantakan.

Baca juga: Polisi: Kami Menduga Sebelum Terjadi Ledakan Ada Aktivitas Meracik Bubuk untuk Membuat Petasan

Warga kemudian menemukan Joko dan ibunya terkapar dalam kondisi hidup.'

Mereka berdua kemudian dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya nyawa Joko tak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhir di rumah sakit saat menjalani perawatan.

Sementara ibunya saat ini mejalani perawatan intensif karena luka bakar yang ia alami.

Baca juga: Iseng Main Petasan Berujung Tawuran hingga Masuk Rumah Sakit

Ditemukan sisa belerang

Garis polisi dipasang di rumah milik Sukijan, lokasi terjadinya ledakan bahan-bahan pembuatan petasan di Desa Karang Pakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.KOMPAS.COM/HANDOUT Garis polisi dipasang di rumah milik Sukijan, lokasi terjadinya ledakan bahan-bahan pembuatan petasan di Desa Karang Pakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Rudi mengatakan dari hasil olah TKP, petugas menemukan kaleng yang berisi sisa belerang, abu bekas belerang, dan serbuk untuk pavel petasan.

Polisi menduga sebelum terjadi ledakan, di dalam rumah ada aktivitas meracik bubuk untuk petasan.

"Kami menduga, sebelum terjadi ledakan ada aktivitas meracik bubuk untuk membuat petasan," kata Rudi Drmawan, Sabtu (17/4/2021).

Baca juga: Diserang Petasan Saat Gerebek Kampung Narkoba, Polisi Sebut Modus untuk Kabur

Sementara itu Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho menyayangkan kejadian tersebut dan berharap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Kami berharap, ledakan seperti terjadi di wilayah Kabuh tidak terulang kembali," kata Agung, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memproduksi, maupun menyulut petasan guna untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat selama Ramadhan.

Baca juga: Polisi Duga Bom Palsu di Depan Rumah Ahmad Yani Berisi Serbuk Petasan

Polisi, lanjut dia, akan lebih gencar menggelar razia petasan pada setiap pedagang penjual kembang api dadakan di bulan ramadhan.

Namun Agung membolehkan masyarakat untuk menjual dan menyalakan kembang api pada batas-batas tertentu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Moh. Syafií | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com