Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Ditangkap Aniaya Perawat RS Siloam, Istri Minta Maaf dan Merasa Dipojokkan

Kompas.com - 18/04/2021, 12:22 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - M, istri JT (38) yang menganiaya seorang perawat berinisial CRS di Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, meminta maaf atas perbuatan suaminya.

Namun, menurut M, informasi yang beredar di media sosial terkesan tak berimbang dan memojokkan keluarganya.

"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidakprofesionalan seorang suster Rumah Sakit dalam melayani pasien," katanya seperti dilansir dari Tribunnews, Minggu (18/4/2021).

Menurutnya, sejak anaknya dirawat di RS Siloam, pelayanan dan sikap CRS tidak membuatnya nyaman. Salah satunya saat mengomentari anaknya yang sedang rewel.

Baca juga: Dianiaya Keluarga Pasien, Perawat di Palembang Trauma, Polisi: Rambut Korban Sempat Dijambak

"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu. Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'," kata M.

Baca juga: Punya 38.000 Tanaman Porang, Purnama: Sudah Ditawar Rp 825 Juta, tetapi Saya Minta Rp 1,2 M

Insiden cabut infus

Ilustrasi rumah sakit (SHUTTERSTOCK).SHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit (SHUTTERSTOCK).

Lalu M mengatakan, saat insiden cabut infus tersebut, dirinya mengaku panik karena darah yang keluar dari anaknya banyak.

Dirinya pun menduga CRS tidak profesional dalam melakukan tindakan kepada anaknya dan fatal.

"Sebagai orang tua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah lihat anak saya sampai keluar darah si suter itu tidak mau meminta maaf."

Baca juga: Digerebek Warga di Rumah Istri Orang, Wakapolsek Juwiring Sembunyi di Kamar Mandi, Ini Ceritanya

"Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto," ungkapnya.

Namun demikian, M meminta maaf atas perbuatan suaminya terhadap CRS yang menjadi sorotan masyarakat.

"Pertama-tama saya memohon maaf kepada suster dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas," kata Melisa, Istri dari JT ketika ditemui awak media, Sabtu (17/4/2021) siang.

Baca juga: Mengaku untuk Bayar Utang, Wanita Muda Ini Curi Sertifikat Tanah dan BPKB Milik Mertua, Totalnya Rp 1 M

 

Video penganiayaan viral

Seperti diketahui, warganet dibuat heboh dengan aksi JT yang diduga menganiaya CRS. Aksinya tersebut sempat membuat CRS mengalami luka memar di bagian wajah dan trauma.

Tak terima dengan perbuatan JT, korban melapor ke polisi. Setealh itu, JT ditangkap dan akhirnya meminta maaf atas perbuatannya itu.

Untuk itu JT pun memohon kepada korban dan pihak-pihak yang merasa dirugikan untuk bisa membukakan pintu maaf.

Baca juga: Kronologi KKB Bakar Rumah Kepala Suku dan Tempat Tinggal Guru di Beoga

"Dikarenakan saya mungkin sudah kelelahan sudah 4 hari jaga anak saya, dan bulan ramadan ini, panas matahari, tersulut emosi."

"Saya mohon pihak-pihak yang dirugikan, kepada korban dan keluarga membukakan pintu maaf, saya tersulut emosi sesaat," kata JT dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (17/4/2021).

Saat ini, polisi telah menetapkan JT sebagai tersangka setelah proses penyelidikan dan pengakuan dari pelaku serta rekaman Closed Circuit Televisions (CCTV).

"Hasil pemeriksaan tersangka sudah mengakui seluruh perbuatannya," ungkapnya, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra.

Pelaku dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan hukuman penjara maksimal dua tahun.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Pengakuan Melisa, Istri Pelaku Penganiaya Perawat, Merasa Dipojokkan karena Informasi Tak Berimbang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com