Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Tebu Beralih Menanam Porang, dari Omzet Rp 9 Juta Kini Rp 100 Juta

Kompas.com - 18/04/2021, 10:43 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Bisnis porang tampaknya sangat menggiurkan untuk ditekuni.

Salah seorang petani porang asal Blora, Heriyanto mengaku keuntungan menanam Porang dengan menanam tebu, bagaikan langit dan bumi.

Heri sapaan akrabnya sempat menanam tebu di lahan seluas 2.500 meter. Keuntungan per tahunnya Rp 9 juta.

"Saya punya pengalaman pribadi di belakang rumah saya kan sempat ditanami tebu dengan 2.500 meter dengan omzet Rp 9 juta setahun," ucap Heri, saat berbincang dengan Kompas.com di lahan porang miliknya di daerah Karangjong, Ngawen, Blora, Sabtu (17/4/2021).

Baca juga: Kalau Panen Porang, Banyak Petani yang Beli Mobil Baru karena Untungnya di Atas Rp 300 Juta

Namun, ketika menanam porang di lahan yang sama, untungnya bisa mencapai sekitar Rp 100 juta.

"Dari Rp 9 juta ke Rp 100 juta, kalau orang enggak mau itu kan kebangetan," ujar dia.

Pria yang hobi berkuda itu menuturkan, lahan 2.500 meter yang ditanami sekitar 4.000 batang dapat menghasilkan katak/bulbil porang sekitar 200 kilogram.

"Kalau saya asumsikan sekilonya Rp 200.000 itu sudah Rp 40 juta, itu baru dari katak lho," kata dia.

 

Heri mengaku menanam porang di lahan tersebut menggunakan bibit porang yang beratnya sekitar setengah kilogram.

"Sekarang belum saya panen itu umbinya. Kalau dibandingkan sama tebu, kan bumi langit," ujar dia.

"Kalau yang bawah kita gali taruhlah 4.000 batang, kalau dibikin 1 kilogram, total 4 ton, kali Rp 9.000 per kilo kan Rp 36 juta," imbuh dia.

Baca juga: Tergiur Harga Tinggi, 700 Petani di Semarang Beralih Tanam Porang

Namun, apabila 1 batang porang menghasilkan umbi lebih dari satu kilogram, maka semakin besar keuntungannya.

"Kalau satu batang isinya 1,5 kilo berarti kan 6 ton, kan Rp 54 juta. Sehingga total (di tambah katak Rp 40 juta) kan hampir Rp 100 juta," ujar dia.

Hingga saat ini, Heriyanto telah menanam porang sebanyak 8 hektare dan berencana akan menambah 5 hektare lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com