Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Suyamto, Kepala Desa di Klaten yang Bagikan Padi Gratis pada Warga: Saya yang Tanam Warga yang Panen, Silakan Ambil

Kompas.com - 18/04/2021, 06:43 WIB

KOMPAS.com - Kebiasaan seorang kepala desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Suyamto (63), sungguh menginspirasi.

Di saat banyak masyarakat kesulitan menghadapi pandemi, Kepala Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Klaten ini tak segan-segan membagikan seluruh hasil padi panennya untuk warga,

Hasil panen tersebut berasal dari tanah kas desa yang merupakan jatah bagi kepala desa.

"Saya yang tanam, warga yang panen, silahkan ambil secukupnya," tutur Suyamto, seperti dilansir dari TribunSolo, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Perjalanan Sayuti Bangun Tembok 2,5 Meter di Jalan Perumahan hingga Akhirnya Dirobohkan TNI-Polri dan Warga

Bantu warga saat pandemi

Ilustrasi pandemic fatigue, pandemi virus corona, pandemi Covid-19Shutterstock/Kentoh Ilustrasi pandemic fatigue, pandemi virus corona, pandemi Covid-19
Sudah lima kali panen dari sawah desa dia bagikan kepada warganya.

Suyamto ingin meringankan beban warganya yang terdampak pandemi Covid-19.

"Sudah 5 kali panen saya berikan semua ke warga, ya untuk membantu ekonomi warga saya," ucap dia, Jumat (16/4/2021).

Selama setahun terakhir, Suyamto melihat pandemi telah menggempur perekonomian warganya.

Hatinya tergerak. Suyamto meniatkan memberikan padi gratis sebagai amal ibadah.

"Ya saya ikhlas saja meskipun tak seberapa tapi nyatanya setelah itu panenan lain juga bagus hasilnya," ujar dia.

Baca juga: Niat Kuliah Tak Kesampaian, Hermawan Pergi, Ditemukan 15 Tahun Kemudian dalam Kondisi Gangguan Jiwa

 

ilustrasi sawahshutterstock.com ilustrasi sawah
Bisa laku Rp 5 juta

Suyamto mengatakan, baru 1.700 meter atau satu patok sawah yang dia garap.

Menurutnya, meski tidak besar, hasilnya lumayan banyak.

"Kalau dijual ke tengkulak gabah umumnya laku Rp 5 juta, tapi lebih baik diberikan ke warga saja," jelasnya.

Padi yang dia tanam selama ini adalah Inpari 42, Inpari 32 dan Ir 64.

Baca juga: Fakta Baru Perawat Dianiaya, Dijambak hingga Ditendang Ayah Pasien, Pelaku Mengaku Kelelahan dan Terancam 2 Tahun Penjara

Warga bebas memanen

Ilustrasi sawah, ilustrasi PertanianSHUTTERSTOCK.com/JET ROCKKKK Ilustrasi sawah, ilustrasi Pertanian
Ketika masa panen, warga pun diperbolehkan memanen sendiri ke sawahmya.

Namun Suyamto meminta warga menggunakan cara tradisional saat memanen.

Caranya yaitu dengan menggunakan ani-ani, gunting, pisau, dan dilarang menggunakan arit.

"Dalam memanen padi tersebut saya melarang memakai arit, warga hanya dibolehkan memakai ani-ani, gunting dan pisau," terang dia.

Dia ingin mengembalikan tradisi zaman dahulu kala.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 4 Fakta Suyamto Kades Dermawan di Klaten, Berikan Panenan Padi Kepada Warganya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dimulai dari Sektor Pendidikan, Begini Upaya Bupati Talaud Dorong Pembangunan di Wilayahnya

Dimulai dari Sektor Pendidikan, Begini Upaya Bupati Talaud Dorong Pembangunan di Wilayahnya

Regional
Anak 16 Tahun di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria Termasuk Polisi, Guru, dan Kades

Anak 16 Tahun di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria Termasuk Polisi, Guru, dan Kades

Regional
Viral, Ibu Hamil Meninggal Saat Melahirkan di Muratara, Suami Sebut Bidan dan Perawat Pilih Tidur

Viral, Ibu Hamil Meninggal Saat Melahirkan di Muratara, Suami Sebut Bidan dan Perawat Pilih Tidur

Regional
Gerebek dan Cabuli Remaja 13 Tahun yang Sedang Pacaran, Pria di Kalbar Ditangkap

Gerebek dan Cabuli Remaja 13 Tahun yang Sedang Pacaran, Pria di Kalbar Ditangkap

Regional
Demi Kuasai Perhiasan Emas, Anak di Morowali Sulteng Bunuh Ibunya yang Renta

Demi Kuasai Perhiasan Emas, Anak di Morowali Sulteng Bunuh Ibunya yang Renta

Regional
Pria di Kupang Perkosa Siswi SMP, Aksinya Kepergok Istri

Pria di Kupang Perkosa Siswi SMP, Aksinya Kepergok Istri

Regional
Asap Pembakaran Sampah Kepung Pemukiman di Kabupaten Tangerang, Warga Terserang Penyakit dan Mengungsi

Asap Pembakaran Sampah Kepung Pemukiman di Kabupaten Tangerang, Warga Terserang Penyakit dan Mengungsi

Regional
Ditinggal Sopir Tak Pakai Rem Tangan, Mercedez Benz Terjun ke Sungai di Kota Batu, 2 Penumpang Luka-luka

Ditinggal Sopir Tak Pakai Rem Tangan, Mercedez Benz Terjun ke Sungai di Kota Batu, 2 Penumpang Luka-luka

Regional
Soal Status Caleg Mantan Walkot Lhokseumawe, Tersangka Korupsi RS Arun, Ini Penjelasannya

Soal Status Caleg Mantan Walkot Lhokseumawe, Tersangka Korupsi RS Arun, Ini Penjelasannya

Regional
Sungai di Banyumas Mulai Mengering, Warga Manfaatkan untuk Tanam Sayuran

Sungai di Banyumas Mulai Mengering, Warga Manfaatkan untuk Tanam Sayuran

Regional
Pasang Boneka Pocong di Pinggir Jalan, 4 Bocah di Batam Mengaku Iseng, Videonya Viral

Pasang Boneka Pocong di Pinggir Jalan, 4 Bocah di Batam Mengaku Iseng, Videonya Viral

Regional
ASN di Mamuju Sulbar Tipu Puluhan Warga, Kerugian Capai Rp 700 Juta

ASN di Mamuju Sulbar Tipu Puluhan Warga, Kerugian Capai Rp 700 Juta

Regional
Cerita Ridwan Kamil Cari Emak-emak Berdaster Biru Usai Tinjau Tol Truk Tambang di Bogor

Cerita Ridwan Kamil Cari Emak-emak Berdaster Biru Usai Tinjau Tol Truk Tambang di Bogor

Regional
Cegah Rabies, Warga Satu Desa di TTS Diwajibkan Ikat Anjing Peliharaan

Cegah Rabies, Warga Satu Desa di TTS Diwajibkan Ikat Anjing Peliharaan

Regional
Komplotan Jambret di Riau Ditangkap, Mengaku Beraksi 119 Kali, Satu Korban Tewas

Komplotan Jambret di Riau Ditangkap, Mengaku Beraksi 119 Kali, Satu Korban Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com