Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Blitar Beri Bantuan Uang untuk Korban Gempa yang Rumahnya Rusak

Kompas.com - 17/04/2021, 20:02 WIB
Asip Agus Hasani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran bantuan kepada warga yang rumahnya rusak akibat gempa bumi yang terjadi di Malang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Achmad Cholik mengatakan, besaran uang bantuan yang diterima warga akan disesuaikan dengan kategori tingkat kerusakan.

"Untuk kategori rumah warga yang mengalami rusak ringan, besaran bantuan yang disiapkan sebesar Rp 1 juta," ujar Cholik kepada Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).

Baca juga: Kantornya Rusak akibat Gempa, Anggota DPRD Kabupaten Blitar Curiga soal Pembangunan Gedung Rp 44 Miliar

Untuk kategori rusak sedang, menurut Cholik, dana bantuan yang disiapkan Pemkab Blitar sebesar Rp 2 juta.

Terakhir, untuk kategori rumah yang mengalami kerusakan berat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 4 juta.

"Dana sebesar itu jelas jauh dari cukup untuk memperbaiki kerusakan, terutama kerusakan  sedang dan berat. Ini istilahnya dana stimulan saja," ujar Cholik.

Baca juga: Kisah Bocah SMP Gegar Otak akibat Dikeroyok Massa, Ternyata Korban Salah Sasaran

Cholik mengatakan, total rumah warga di wilayah Kabupaten Blitar yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi Malang sebanyak 832 unit.

Rinciannya, sebanyak 516 rusak ringan; 285 rusak sedang; dan 31 rusak berat.

Sementara kerusakan bangunan fasilitas sosial dan umum (fasum-fasos), menurut Cholik, sebanyak 92 unit dengan rincian 60 rusak ringan; 29 rusak sedang; dan 3 rusak berat.

Cholik mengatakan, fasum-fasos yang mengalami kerusakan meliputi tempat ibadah seperti masjid, mushala, dan gereja.

Kemudian kantor pemerintah seperti kantor desa, kantor kecamatan dan lainnya.

"Iya, termasuk Kantor DPRD dan Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro," ujar Cholik.

Cholik mengatakan, total kerugian dari kerusakan yang ada di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar diperkirakan mencapai nilai Rp 6,5 miliar.

"Estimasi dari Dinas Perkim (Perumahan dan Permukiman) segitu," kata Cholik.

Pemkab Blitar akan mengambil dana bantuan itu dari kas biaya tak terduga (BTT).

Meski bantuan dari Pemkab Blitar tergolong kecil, Cholik mengatakan, warga masih akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Merujuk pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Cholik mengatakan, warga akan mendapatkan bantuan Rp 10 juta untuk kerusakan ringan; Rp 24 juta untuk kerusakan sedang; dan Rp 50 juta untuk kerusakan berat.

Sebelum bantuan-bantuan tersebut disalurkan, Pemkab Blitar akan lebih dulu menyelesaikan proses validasi kerusakan rumah yang dialami setiap warga.

"Proses validasi di tingkat desa sudah berlangsung selama 3 hari," ujar dia.

Selain itu, menurut Cholik, Pemkab Blitar juga memfasilitasi bantuan-bantuan kemanusiaan bagi korban gempa yang berasal dari masyarakat luas.

Bantuan-bantuan yang mayoritas berbentuk bahan pangan, saat ini dikumpulkan di kantor Pemkab Blitar dan akan segera disalurkan kepada warga korban gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com