JT yang dihadirkan dalam gelar perkara, memohon maaf atas tindakannya.
Saat itu, dia mengaku sedang kelelahan lantaran menjaga anaknya yang dirawat karena menderita radang paru-paru.
Amarahnya meluap ketika mengetahui tangan anaknya mengeluarkan darah usai perawat mencabut jarum infus.
"Mohon maaf saya emosi sesaat. Saya mengakui sudah melakukan tindakan di luar kendali. Dikarenakan saya sudah kelelahan, sudah berapa hari saya harus menjaga anak saya," ungkapnya di Polrestabes Palembang.
Terkhusus, pelaku juga meminta maaf kepada korban dan pihak rumah sakit.
"Di bulan Ramadhan ini saya mohon maaf kepada seluruh pihak yang sudah dirugikan," katanya.
Baca juga: Pengakuan Pria yang Aniaya Perawat di Palembang: Mohon Maaf, Saya Emosi Sesaat...
Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Bona Fernando menyesalkan kejadian penganiayaan ini.
"Kekerasan terhadap nakes tidak bisa ditoleransi, kasus ini sangat kami sesalkan sekali," tuturnya dalam jumpa pers, Jumat.
Bona menyampaikan, semestinya pelaku tidak perlu melakukan kekerasan terhadap tenaga kesehatan.
Soalnya, pihaknya telah bekerja dengan optimal untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
Perawat pun telah melakukan penanganan sesuai standar operasional prosedur.
"Semuanya sudah sesuai prosedur," tandasnya.
Baca juga: Wajahnya Lebam, Perawat yang Dianiaya Keluarga Pasien Alami Trauma