Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Perawat Dianiaya, Dijambak hingga Ditendang Ayah Pasien, Pelaku Mengaku Kelelahan dan Terancam 2 Tahun Penjara

Kompas.com - 17/04/2021, 09:42 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Polisi telah menangkap pelaku penganiaya CRS, seorang perawat perempuan di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Surabaya.

Pelaku berinisial JT itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

JT pun angkat suara mengenai insiden penganiayaan tersebut.

Baca juga: Sederet Fakta Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Dijambak dan Ditendang gara-gara Persoalan Infus, Pelaku Ditangkap

Mengaku kelelahan

Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes), tenaga medis, pekerja medis. Garda depan penanganan Covid-19.SHUTTERSTOCK/ELDAR NURKOVIC Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes), tenaga medis, pekerja medis. Garda depan penanganan Covid-19.
Menurut JT, dirinya mengalami kelelahan hingga memicu emosi yang berujung pada penganiayaan.

Sebab, selama beberapa hari JT menjaga anaknya yang dirawat di rumah sakit tersebut lantaran menderita radang paru-paru.

"Saya sudah kelelahan, sudah berapa hari saya harus menjaga anak saya," tutur JT di Polrestabes Palembang, Sabtu (17/4/2021).

JT mengatakan, emosinya tiba-tiba tersulut ketika melihat perawat mencabut jarum infus dan tangan anaknya berdarah.

"Mohon maaf, saya emosi sesaat. Saya mengakui sudah melakukan tindakan di luar kendali," ujarnya.

Baca juga: Jadi Tersangka, Pria yang Aniaya Perawat di Palembang Terancam 2 Tahun Penjara

 

Ilustrasi penjaraKompas.com Ilustrasi penjara
Jadi tersangka, terancam 2 tahun penjara

JT ditangkap oleh polisi pada Jumat (16/4/2021) malam. Kini, dia telah berstatus sebagai tersangka.

JT disangkakan Pasal 351 KUHP mengenai penganiayaan.

"Tersangka diancam penjara selama dua tahun. Hasil pemeriksaan tersangka sudah mengakui seluruh perbuatannya," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira saat melakukan gelar perkara, Sabtu.

Baca juga: Pria yang Aniaya Perawat di Palembang Ditangkap, Polisi: Pelaku Masih Diperiksa


Bermula persoalan infus

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polrestabes Palembang, Komisaris Polisi (Kompol) M Abdullah sebelumnya menjelaskan, peristiwa penganiayaan itu berlangsung di sebuah rumah sakit swasta di Palembang, Kamis (15/4/2021) siang.

Mulanya, pelaku JT datang ke rumah sakit lantaran hendak menjemput sang anak yang dirawat.

Tetapi, JT emosi saat melihat tangan anaknya berdarah usai jarum infus dilepas oleh seorang perawat, CRS.

Saat itu diketahui anak pelaku hendak pulang ke rumahnya setelah menjalani perawatan.

"Kemudian pelaku ini meminta korban untuk datang ke ruang perawatan anaknya. Korban akhirnya datang bersama teman perawatnya yang lain untuk meminta maaf," tutur Abdullah, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Perjalanan Sayuti Bangun Tembok 2,5 Meter di Jalan Perumahan hingga Akhirnya Dirobohkan TNI-Polri dan Warga

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Ditampar, ditendang hingga dijambak

Namun tiba-tiba, pelaku JT melakukan tindakan mengejutkan.

Dia menampar perawat perempuan tersebut dan meminta korban bersujud untuk minta maaf pada keluarganya.

Saat CRS bersujud, JT malah menendang perutnya hingga tersungkur.

Tidak selesai sampai di situ, JT juga menjambak rambut korban.

"Rambut korban juga sempat dijambak oleh terlapor. Korban berhasil keluar kamar setelah diselamatkan rekannya," kata dia.

Kejadian tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial.

Baca juga: Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Pelaku Mengaku Polisi, Ternyata…


Pelaku mengaku polisi

Ketika rekan CRS hendak melerai, JT justru mengaku-aku sebagai polisi.

JT juga sempat melempar ponsel seorang satpam yang merekam kejadian penganiayaan itu.

"Jadi kebetulan ada polisi juga yang keluarganya dirawat. Begitu datang polisi ini membantu, pelaku ini juga mengaku sebagai polisi," tutur Direktur Utama Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Benedikta Beti Bawaningtyas.

Namun, setelah ditelusuri rupanya pelaku bukan anggota kepolisian.

"Setelah kami klarifikasi, bukan polisi," tutur dia.

Baca juga: Aksi Tarik-Menarik antara Yohanes dan Buaya, Tolong Temannya yang Diterkam Saat Cari Ikan

 

Ilustrasi rumah sakitWavebreakmedia Ilustrasi rumah sakit
Alami luka-luka dan trauma

Akibat tindakan tersebut, CRS mengalami sejumlah luka.

Korban mengalami luka memar di bagian mata kiri, bengkak di bibir dan sakit di bagian perut.

Bukan hanya luka fisik yang dialami oleh CRS, perawat itu pun mengalami trauma.

Pihak rumah sakit memberikan psikiater untuk mendampingi korban.

Mereka juga mendukung langkah CRS membawa kasus ini ke ranah hukum.

Baca juga: 4 Fakta Sosok Pratu Lukius, Anggota TNI yang Membelot dan Bergabung dengan KKB, Kini Jadi Sasaran Utama Aparat

Sudah sesuai SOP

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakil Siloam Sriwijaya Palembang Bona Fernando mengemukakan, CRS telah melakukan tugasnya sesuai dengan prosedur.

CRS memang harus mencabut selang infus lantaran anak dari pelaku sudah dinyatakan sehat dan bisa dibawa pulang.

"Perawat kami sudah SOP. Semuanya sudah sesuai prosedur," tutur Bona.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Dheri Agriesta, Aprilia Ika, Abba Gabrilin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com