Menurut Andik, ada dua akses jalan menuju Dusun Kedung Dendeng hingga ke SDN Jipurapah 2.
Kedua akses jalan yang tersedia memiliki rintangan berbeda namun sama-sama berat.
Rute pertama, dari rumah langsung menuju ke arah Dusun Kedung Dendeng, melintasi hutan, menjelajahi jalan terjal, ditambah dengan jalan licin dan berlumpur saat musim hujan.
Jika melintasi rute tersebut untuk ke sekolah, Andik memerlukan waktu sekitar 90 menit, dengan jarak tempuh yang lebih pendek.
Sedangkan rute kedua, terdapat akses jalan yang lebih ringan, yakni dari Desa Jipurapah menuju ke arah Dusun Kedung Dendeng.
Jarak dari Desa Jipurapah menuju Dusun Kedung Dendeng sekitar 10 kilometer, melintasi hutan namun kondisi medan lebih ringan dibandingkan dengan rute pertama.
Baca juga: 100 Personel Sudah Ada di Beoga, Satgas Nemangkawi: Cepat atau Lambat KKB Ini Pasti Tertangkap
Namun, kata Andik, memilih rute kedua juga tidak bisa serta merta dilakukan. Untuk rute kedua, jarak tempuhnya lebih panjang.
Selain jarak yang semakin jauh, dia juga harus melewati hutan meski kondisi medan lebih ringan daripada jalur sebelumnya.
"Kalau lewat jalur yang satunya, malah semakin berat. Jaraknya tiga kali lipat karena harus memutar lewat Kabuh, Ploso, lalu Plandaan. Terus, jalur masuknya juga tetap harus lewat hutan," ungkap Andik
Pengabdian Andik Santoso menjadi guru di SDN Jipurapah 2 dimulai pada 2006. Kala itu ia baru menamatkan pendidikan SMA.
Awalnya, Andik tak punya keinginan menjadi juru. Keputusan itu diambil setelah prihatin melihat kondisi SDN Jipurapah 2.