Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susun Rencana Menindak KKB di Puncak, Kapolda Papua: Kalau Mereka Bergeser, Kita Kejar

Kompas.com - 15/04/2021, 18:11 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Evakuasi terhadap warga pendatang dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, terus dilakukan, sejak tim Satgas Nemangkawi tiba di wilayah itu.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri berterima kasih kepada prajurit yang telah berusaha membuka jalan agar tim Satgas Nemangkawi mendarat di Beoga.

Baca juga: Brimob dan Raider Pukul Mundur KKB, Tim Satgas Nemangkawi Akhirnya Mendarat di Beoga

Selain evakuasi warga pendatang, tim di lapangan akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan dan pembakaran.

Setelah itu, tim akan melakukan penindakan terhadap KKB yang berulah dalam beberapa waktu terakhir di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

"Kita sudah menyusun juga rencana lanjutan untuk penindakan terhadap KKB yang ada di Beoga, kalau mereka bergeser kita akan lakukan pengejaran," kata Fakhiri di Jayapura, Kamis (15/4/2021).

Fakhiri menegaskan, pihaknya akan memutus mata rantai pergerakan KKB.

"Kita akan memutus mata rantai mereka dalam melakukan aksi-aksi yang tidak berperikemanusiaan sehingga kita berharap situasi secara keseluruhan di Kabupaten Intan Jaya dan Puncak bisa kita kendalikan," kata Fakhiri.

Masyarakat pendatang dievakuasi dari Distrik Beoga karena situasi yang kurang kondusif beberapa waktu terakhir.

Proses evakuasi terhadap warga pendatang telah dilakukan sejak Rabu (14/4/2021). Fakhiri memastikan, evakuasi kembali dilakukan hari ini.

"Evakuasi tahap pertama kemarin 14 orang, hari ini saya dengar informasi (total) sudah 40 orang, termasuk pasokan logistik bisa sampai di Beoga," kata dia.

Baca juga: Kondisi Terkini di Beoga, Kabupaten Puncak, Sudah 40 Warga Pendatang Dievakuasi ke Mimika

Situasi keamanan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, tak kondusif setelah KKB pimpinan Sabinus Waker diduga berulah di wilayah itu.

Awalnya, KKB melakukan penembakan di sebuah kios di Kampung Julugoma, Kamis (8/4/2021) sekitar pukul 09.30 WIT.

 

Akibat penembakan itu, seorang guru SD Inpres Beoga Oktovianus Rayo tewas karena ditembak. Pada sore harinya, KKB membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.

KKB kembali menembak seorang guru pada Jumat (9/4/2021). Dalam penembakan itu, guru SMPN 1 Beoga tewas karena luka di dada.

Baca juga: Warga Temukan Goa Saat Gali Saluran Air, Ternyata Makam Masa Megalitikum, Ada Kerangka hingga Tombak

Masyarakat sempat melarikan Yonatan ke Puskesmas Beoga, tetapi tak bisa diselamatkan.

Proses evakuasi jenazah baru bisa dilakukan hari ini karena KKB masih berada di Lapangan Terbang Beoga.

Setelah Pemkab Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB, jenazah baru bisa dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4/2021).

Lalu pada Minggu (11/4/2021) malam, KKB kembali berulah dengan membakar sembilan ruang SMPN 1 Beoga.

Baca juga: Jenazah Tukang Ojek yang Tewas Ditembak KKB di Papua Dipulangkan ke Makassar

KKB kembali membakar dua rumah guru yang telah mengungsi ke Mimika pada Selasa (13/4/2021).

Personel Brimob dan Raider 715 memukul mundur KKB yang berada di ujung Lapangan Terbang Beoga pada Rabu (14/4/2021) siang. Berkat upaya itu, pesawat yang ditumpangi Satgas Nemangkawi berhasil mendarat.

(KOMPAS.com/Dhias Suwandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com