Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak-anak TKI Malaysia Penerima Beasiswa Repatriasi, Sering Lari ke Hutan Menghindari Kejaran Aparat

Kompas.com - 15/04/2021, 17:35 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Senyuman dan harapan menyongsong masa depan cerah, terukir jelas di senyum ratusan anak anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Malaysia yang menjadi penerima beasiswa repatriasi.

Mereka yang mayoritas kelahiran Tawau, Negara bagian Sabah Malaysia ini mengaku terharu bisa menginjakkan kaki di negara asal. Mereka memiliki tekad dan cita-cita untuk mengubah nasib dengan memiliki pendidikan tinggi.

Di balik senyuman mereka, terselip kisah kisah haru betapa ekonomi menjadikan mereka jauh dari tanah air.

Kendati belasan tahun ikut orangtua yang hidup di perkebunan kelapa sawit Malaysia, tidak sekalipun hal itu membuat nasionalisme mereka hilang.

‘’Saya baru dua kali ke Indonesia, yang pertama pulang saat masih SD dan ini yang kedua. Pembimbing kami meminta kami adaptasi, tapi kami sudah 3 tahun mempelajari negara kami dari CLC (Community Learning Center). Ini negara kami, kami tidak harus khawatir seperti berada di Malaysia,’’ujar salah satu penerima beasiswa repatriasi Juspiana (17), Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Putra Sebatik Kaltara Juarai Kontes Shalawat Nabi di Mesir, Sisihkan Peserta Timur Tengah, Selalu Pakai Batik

CLC atau disebut juga Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) merupakan sekolah lanjutan untuk anak anak TKI yang menyelesaikan sekolahnya di Humana, sebuah pusat belajar komunitas level pra sekolah dan SD yang didirikan LSM Malaysia dengan kurikulum Malaysia.

Ada 45 CLC yang tersebar di seluruh Sabah, dan semuanya berpusat di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Malaysia.

Keterbatasan dan kondisi kehidupan di ladang ladang sawit tidak menutup prestasi anak anak TKI ini. Sejumlah prestasi mulai dari olah raga, seni budaya dan keterampilan, selalu diperlombakan saban tahunnya.

Tak jarang para pelajar CLC diminta tampil sebagai pembuka ataupun mengisi acara acara penting di Malaysia.

‘’Tahun 2018 saya juara 1 lomba tari kreasi seluruh Sabah, kemudian saya diminta tampil di Kuala Lumpur,’’ujar putri Bulukumba, Sulawesi Selatan ini.

Baca juga: Lewat Pelabuhan Nunukan, 579 Anak TKI di Malaysia Kembali ke Tanah Air untuk Sekolah

Banyak anak anak TKI yang mendapat beasiswa repatriasi dari jalur prestasi, selain Juspiana, ada Milka (17) asal Tana Toraja, ia merupakan jagoan bulu tangkis tunggal putri yang juga langganan juara mengalahkan 45 CLC yang ada.

Ada juga Mariana (17) putri Kalimantan Tengah, ia tercatat sebagai juara 2 kontes menjahit. Baju pramugari rancangannya dinilai cukup memenuhi kriteria untuk anak usia SMP. Masih banyak lagi anak anak TKI berprestasi lain.

‘’Setiap tahunnya seluruh pelajar di CLC diperlombakan di APKRES (Apresiasi Kreasi Seni dan olahraga). Persaingan tiap materi pelajaran dan ekskul cukup ketat, dan itu menjadi bekal kita bersekolah di Indonesia,’’kata Milka.

Ada 242 anak anak TKI penerima program repatriasi ke IV segera dikirim ke sejumlah SMA/SMK di tanah air.

Pemberangkatan dilakukan melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan pada Senin (12/4/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com