Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Covid-19, 8.309 Pelajar di Surabaya Masuk Daftar MBR, Ajak Pengusaha Jadi Orangtua Asuh

Kompas.com - 15/04/2021, 15:00 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Jumlah siswa di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) meningkat.

Tahun lalu, jumlah total siswa kategori MBR sebanyak 1.174 orang dan sudah mendapatkan penanganan lewat BOS, bopda dan program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan.

Namun, tahun ini, siswa yang masuk dalam kategori MBR meningkat jadi 8.309 pelajar.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, meningkatnya siswa dengan kategori MBR ini dampak dari adanya pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu.

Baca juga: Dapat Rp 900 Juta dari Panen Porang, Petani Ini Beli Mobil dan Tanah

Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya telah melakukan pendataan sejak bulan lalu dengan mengumpulkan sejumlah informasi, mulai data pagu rombongan belajar hingga data siswa yang tidak mampu.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, melonjaknya siswa yang masuk data MBR ini disebabkan dua faktor.

"Pertama karena pandemi virus corona, warga yang sebelumnya punya penghasilan tetap kini menganggur karena diberhentikan dari pekerjaan," kata Armuji, saat dikonfirmasi, Kamis (15/4/2021).

Penyebab kedua, penerimaan peserta didik baru (PPDB) belum berjalan.

Dengan begitu, pemkot belum mengetahui pelajar yang diterima di jalur prestasi, pindah tugas orangtua, afirmasi, serta zonasi.

Armuji mengatakan, meningkatnya jumlah siswa yang masuk data MBR ini perlu mendapat perhatian.

Karena tidak semua siswa bisa mendapatkan bantuan BOS dan bopda, pihaknya mengumpulkan sebanyak 65 pengusaha untuk turut membantu biaya penggalangan dana pendidikan bagi siswa di Surabaya.

"Makanya, kemarin kami memanggil pengusaha-pengusaha itu supaya siswa miskin bisa menjadi anak asuhnya," kata Armuji.

 

Menurut dia, pemkot telah menghitung kebutuhan biaya pendidikan siswa. Untuk satu siswa, kata Armuji, butuh biaya sekitar 4,5 juta selama tiga tahun.

"Artinya tidak berat bagi pengusaha untuk memenuhinya," ujar Armuji.

Karena itu, Armuji berharap para pengusaha bisa mengambil peran lewat program CSR. Sehingga dana bantuan tersebut bisa digunakan untuk biaya pendidikan siswa kurang mampu.

"Karena siswa tidak bisa semua bisa dapat BOS dan Bopda. Jadi, memang butuh bantuan pengusaha dalam bentuk CSR. Supaya pengusaha tersebut bisa menjadi orangtua asuh," kata dia.

Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo menambahkan, setelah menjalin pertemuan dengan 65 pengusaha, akan ditindaklanjuti dengan pembuatan MoU (nota kesepahaman).

Baca juga: Tanaman Porang Bikin Petani Madiun Untung Ratusan Juta, Beli Mobil dan Tanah (Bagian 2)

MoU itu nantinya ditandatangani antara pemberi CSR dengan wali kota. Sejauh ini, sudah ada sebanyak 2.500 siswa yang mendapat kepastian menerima bantuan biaya pendidikan.

Sebanyak 2.500 siswa ini juga dipastikan mendapat orangtua asuh. Bantuan biaya pendidikan ini, setelah dananya dicairkan, akan langsung masuk ke rekening masing-masing sekolah.

Ia memastikan akan melaporkan secara periodik progres dari anak asuh ketika mereka melanjutkan sekolah atau tidak.

"Jadi, para pengusaha pasti mengetahui dananya diperuntukkan kepada anak asuh siapa saja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com