Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pesantren ODGJ dan Anak Berkebutuhan Khusus di Gunungkidul, Santri Dididik Mandiri

Kompas.com - 15/04/2021, 14:57 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Suara santri membaca Alquran terdengar dari masjid Pesantren Ainul Yakin, terletak di tengah perkampungan di Padukuhan Karangtengah, Kalurahan Sumberwungu, Kapanewon Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Pesantren ini berbeda dengan pesantren pada umumnya karena sebagian besar santrinya merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan anak berkebutuhan khusus.

Santrinya berasal dari berbagai macam latar belakang dari kalangan biasa, hingga lulusan S2 luar negeri. Berada di perbukitan karst tak membuat pesantren yang bangunannya didominasi warna hijau ini gersang.

Baca juga: Putra Sebatik Kaltara Juarai Kontes Shalawat Nabi di Mesir, Sisihkan Peserta Timur Tengah, Selalu Pakai Batik

Sebab, pepohonan rindang seperti beringin, sengaja ditanam agar ke depan muncul sumber mata air.

Hal ini lantaran di lokasi tidak ada sumber mata air, dan praktis hanya memanen air hujan yang ditampung di kolam-kolam di sekitar pesantren.

Kolam-kolam berbagai ukuran sengaja dibuat agar mereka tak kekurangan air, saat musim kemarau terpaksa mengambil air dari sumber menggunakan mobil tangki air.

Pengasuh pondok pesantren Muhidin Isma Almatin atau dipanggil Abi Guru Isma, menyambut dengan ramahnya 

Selain santri yang membaca Alquran di Masjid, ada santri tengah bersiap shalat Ashar, dan tampak sebagian para santri berbincang atau bermain satu sama lain.

“Bulan Ramadhan ini kita ada program baca Al Quran 24 jam,” kata Abi Isma kepada Kompas.com, Rabu (14/4/2021) 

“Ada 12 santri bergiliran membaca ayat suci Al Quran,” kata dia.

Baca juga: Pesantren Waria di Yogya Sambut Ramadhan, Kirim Doa hingga Intensif Belajar Agama

Diterima di sebuah gazebo dipinggirnya terdapat kolam lele, Abi Isma menceritakan awal mula berdirinya pesantren atau dia menyebutnya perkempungan ODGJ dan ABK.

Awalnya lembaga terapis di Jalan Taman Siswa, Kota Yogyakarta, tahun 2005. Kemudian berkembang menjadi sekolah dekat terminal Giwangan, berkembang menjadi pondok pesantren di Nitikan tahun 2012.

Saat itu,  karena tinggal di perkampungan penduduk seringkali terjadi konflik, karena ada anak yang sering masuk ke rumah warga. Akhirnya, tahun 2017 dibangun pesantren di Padukuhan Karangtengah, Kalurahan Sumberwungu.

Awalnya penentuan lokasi di Tepus yang terkenal dengan kekurangan air sempat ditolak donatur.

Lokasi yang jauh dari kota sekitar 15 kilometer dari Kota Wonosari, sempat berpikir siapa yang akan membantu mengajar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com