Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilamar dengan Bitcoin Rp 1,6 M, Tenri Belum Akan Menukarnya, Tunggu Harga Capai Rp 4 M

Kompas.com - 15/04/2021, 13:02 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com- Gadis asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, Bau Tenri Abeng (31) dilamar oleh rekan kerjanya asal Kabupaten Bengkalis, Riau, Raja Muhammad Hasbi (47) dengan dua keping bitcoin senilai Rp 1,6 miliar.

Anak keenam dari sembilan bersaudara ini mengaku belum berencana menukar bitcoin miliknya itu.

Untuk menukar bitcoin sebenarnya bisa kapan saja. Tetapi, ia masih menahan sampai harga Rp 4 miliar.

Baca juga: Tenri Ungkap Alasan Ingin Dilamar dengan 2 Keping Bitcoin Senilai Rp 1,6 Miliar


Dia juga mengungkapkan proses pencairan bitcoin ke uang tunai.

"Langsung masuk akun exchanger Indodax lalu ikuti langkahnya, masukin rekening, verifikasi via sms dan email, beberapa menit uang masuk ke rekening,"jelas Tenri, Kamis (15/4/2021)

Menurut Tenri, ia yang minta dilamar dengan bitcoin.

"Bitcoin naik terus harganya. Makanya calon suami langsung mengirim ke akun saya senilai dua bitcoin," kata Tenri kepada Kompas.com.

Menurut Tenri, kedua orangtuanya senang ketika ia dilamar menggunakan bitcoin.

Sebab, sebelumnya Tenri telah memberikan pemahaman soal teknologi.

Menurutnya, kenapa harga bitcoin lebih kencang dari aset yang lain, karena dia tergantung isu.

"Iya harganya tiap detik naik bisa dicek Google. Karena cryptocurrency tidak mengikut naik turunnya mata uang tapi transaksi perdetik dan isu,"jelasnya.

Baca juga: Gadis Bulukumba Dilamar dengan 2 Keping Bitcoin Bernilai Rp 1,6 M: Harganya Naik Terus

Sebelumnya diberitakan, Bau Tenri Abeng (31) asal Desa Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dilamar dengan dua keping bitcoin.

Bitcoin merupakan sebuah uang elektronik. Harga satu keping bitcoin Rp 800-900 juta.

Tenri dipersunting oleh rekan kerjanya asal Kabupaten Bengkalis, Riau, Raja Muhammad Hasbi (47).

Proses lamaran Tenri dengan uang panaik bitcoin diunggah oleh akun Facebook Mismaya Alkhaerat pada 6 April 2021.

Mismaya adalah master of ceremony (MC) dalam acara lamaran tersebut.

"Iya, Kak Tenri dilamar dengan dua bitcoin sebagai panaik. Satu bitcoin harganya Rp 800 juta, selain itu mahar tiga keping logam mulia, satu stel emas dan seperangkat alat salat," kata Mismaya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

Ia menambahkan, acara lamaran dan resepsi digelar di Makassar. Acara dikemas tidak terlalu ramai, hanya mengundang keluarga dekat dan sahabat.

Sementara Tenri mengatakan bahwa ia pernah gagal jadi calon anggota legislatif Provinsi Sulawesi Selatan periode 2019-2024.

"Pas saya tahu suara tidak cukup makanya saya terbang ke Jakarta,"tuturnya.

Saat tiba di Jakarta, Tenri diajak oleh temannya ikut dalam bisnis crypto currency atau mata uang digital.

Setelah bergabung di bisnis tersebut, Tenri bertemu dengan Raja. Hanya kenal sekitar 1 tahun 5 bulan, lalu akhirnya dilamar.

"Kami tidak pacaran, lalu dilamar,"ujar lulusan S1 Stiem LPI Manajemen ini.

Tenri mengaku meminta dilamar pakai bitcoin karena harga bitcoin naik terus.

Setelah menikah, Tenri akan ikut dengan suami di Jakarta. Mereka berencana bulan madu di Yogyakarta.

(Kontributor Bulukumba, Nurwahidah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com