Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Peluit Selamatkan Natalina dari Serangan KKB, tapi Sang Suami Tertembak di Depan Mata

Kompas.com - 15/04/2021, 12:29 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah membuat Natalina Pamean trauma dan tak ingin kembali lagi ke Papua.

Sebab aksi KKB menewaskan suami yang dicintai Natalina, Oktovianus Rayo.

Oktovianus adalah seorang guru yang bertugas di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Bahkan Natalina melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana KKB menembak suaminya hingga tewas.

Sementara Natalina cukup beruntung masih bisa menyelamatkan diri. Ia selamat berkat suara peluit.

Baca juga: Sebelum Tewas, Guru yang Ditembak KKB Menelepon Istri dan Berkata Kami Sudah Dikepung lalu Telepon Mati

Detik-detik KKB datangi kios

Ilustrasi penembakan Ilustrasi penembakan
Natalina menceritakan pada Kamis (8/4/2021) pagi suaminya menjaga kios tempat usaha sampingan mereka.

Kemudian datanglah anggota KKB yang mengaku ingin membeli sesuatu di kios.

Tak lama kemudian terdengan suara tembakan hingga membuat Oktovianus jatuh.

"Saya dengar dua kali tembakan. Saya juga lihat suamiku langsung jatuh. Saya mau tolong tapi mereka (KKB) terus menembak ke arah rumah jadi saya lari ke kamar mandi bersembunyi," ucapnya di rumah duka kepada Tribun Toraja, Senin (12/4/2021).

Baca juga: Tangis Istri Guru yang Ditembak Mati KKB, Bayinya Belum Pernah Lihat Sang Ayah, Janji Temani Wisuda Kandas

 

Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.Dokumentasi TNI Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.
Suara peluit bubarkan KKB

Beberapa menit kemudian, dari kamar mandi Natalina mendengar suara peluit.

"Pas ada suara peluit, mereka (KKB) seperti lari berhamburan. Mungkin tentara datang. Saat itu juga saya keluar dan langsung mendatangi suami saya yang sudah sekarat," jelasnya.

Namun setelah itu, rumahnya kembali diserang KKB.

Dalam kondisi panik, Natalina lalu bersembunyi ke rumah tetangga hingga pendeta datang untuk mengevakuasi.

"Pas saya sembunyi, Pak Pendeta datang. Saat itu KKB juga sudah melarikan diri. Saya tidak sempat lagi melihat suami saya karena kami dengan cepat dievakuasi," ujarnya.

Baca juga: Dengan Suara Bergetar, Warga Terdampak Pembangunan Sirkuit Mandalika: Aku Kehilangan Tanah Tempat Dilahirkan

Pulang ke Toraja, tak ingin kembali ke Papua

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Natalina kemudian membawa jenazah suaminya pulang ke kampung halamannya, Dusun Pebulian, Lembang Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara.

Setelah insiden tersebut, Natalina mengaku tak ingin lagi kembali ke Papua karena trauma.

"Saya sudah tidak mau kembali kesana, masih trauma sampai sekarang," ungkap Natalina.

Apalagi sekarang kondisi tempat tinggalnya di Papua sudah rusak parah. Sekolah tempat dia dan suaminya mengajar sebagai tenaga honorer pun telah dibakar KKB.

"Sudah tidak ada apa-apa di sana, rumah dan tempat saya bekerja dirusak bahkan dibakar, jadi untuk apa juga kami kembali," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Cerita Istri Guru Asal Toraja Korban Penembakan KKB, Sembunyi di WC Selamat karena Suara Peluit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com