Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Porang Bikin Petani Madiun Untung Ratusan Juta, Beli Mobil dan Tanah (Bagian 2)

Kompas.com - 15/04/2021, 12:00 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Satu kilogram bibit umbi yang ditanam berisi empat biji. Setelah panen, masing-masing satu bibit umbi dipanen dengan berat dua kilogram.

Dengan demikian total, satu kilogram bibit umbi yang ditanam akan menghasilkan delapan kilogram umbi panen.

Perawatannya pun tidak sulit. Setelah ditanam, petani cukup memberi pupuk kandang lalu mengawasi dan membersihkan rerumputan.

Setelah panen tiba, petani porang kini tidak kesulitan mencari pembeli. Banyak tengkulak yang datang ke lokasi membeli langsung hasil panen petani porang.

Bahkan, ada tengkulak yang berani menawarkan sistem ijon kepada petani.

Untuk mendapatkan harga jual yang bagus, saat ini petani sudah bermitra dengan perusahaan swasta. Perusahaan itu menjamin harga beli pasca panen dengan syarat petani dapat menjaga kualitas umbi porang.

Baca juga: Banjir Terjang Kabupaten Madiun, Ratusan Warga Mengungsi, Lansia dan Anak-anak Kedinginan

“Selama ini dijual kepada tengkulak. Namun, mulai tahun ini dikoordinir. Sebelumnya banyak petani porang tidak berpikir tentang kualitas. Untuk itu petani mulai menggandeng pendampingan dari pihak ketiga sehingga kualitas dijamin dan ada kepastian pasar,” ungkap Agus.

Beli kendaraan dan bangun rumah

Hasil panen porang, kata Agus, rata-rata dibelikan sepeda motor, bangun rumah hingga membeli mobil baru.

“Kalau panen banyak petani yang membeli sepeda motor baru dan sisanya untuk pengembangan porang. Bahkan, banyak yang membeli mobil baru karena mereka untung di atas Rp 300 juta,” ujar Agus.

Untuk pengembangan bertanam porang, petani kini berani menyewa lahan satu hektare dalam sekali masa tanam sekitar Rp 10 juta. Para petani nekat menyewa lahan karena sudah tahu hasil panen porang yang menggiurkan.

Menyoal kendala yang dihadapi petani porang, Agus menuturkan sampai saat ini belum mengalami permasalahan. Sebab, dari pencarian bibit, menanam hingga memanen semua berjalan lancar.

Untuk mengantisipasi terjadinya pencurian porang, saat ini petani-petani muda di Desa Durenan akan memasang CCTV di lahan yang ditanami porang.

Ke depan petani porang tak hanya ingin menjual hasil panennya dalam bentuk gelondongan. Para petani menginginkan adanya inovasi sehingga porang yang dipanen dapat bentuk olahan dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi.

“Setidaknya bisa dalam bentuk barang setengah jadi seperti chip. Untuk itu kami membutuhkan alat pemotong dan oven pengeringnya,” kata Agus.

Tak hanya itu, umbi porang yang dihasilkan dapat diolah menjadi tepung sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja.

Dapat KUR Rp 5,2 miliar

Keberhasilan petani-petani muda di Desa Durenan menanam porang memudahkan mereka mendapatkan akses modal.

Mulai tahun ini, ratusan petani di desa setempat mendapatkan modal dari KUR bank BNI Madiun total nilai Rp 5,2 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com