Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSOP Samarinda Sebut Kapal Muat Minyak Sawit yang Tenggelam di Sungai Mahakam Ilegal

Kompas.com - 15/04/2021, 07:11 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda, Kalimantan Timur, menyebut kegiatan kapal self propelled oil barge (SPOB) Mulia Mandiri bermuatan minyak kelapa sawit yang tenggelam di perairan Simpang Pasir, Palaran, Samarinda, ilegal.

Sebab, sejak 2015 kapal tersebut sudah tak mengurus izin kegiatan kapal maupun muatan di KSOP Kelas II Samarinda.

"Artinya ilegal," ungkap Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas II Samarinda Capt Slamet Isyadi saat dihubungi awak media di Samarinda, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: Bentrok 2 Kelompok Warga di Samarinda karena Rebutan Lahan, 1 Tewas dan 6 Terluka

Meskipun sejak 2015 tidak pernah mengajukan permohonan ke KSOP Samarinda, namun pada 2017, kata Slamet, kapal tersebut sempat ganti kepemilikan dari Rudianto Gunawan ke Bahrul Ilmi.

"Data kami sejak 2017, pemilik kapal itu  bernama Bahrul Ilmi. Kami enggak tahu alamat pastinya di mana. Tapi (keberadaan) di Samarinda," tutur dia.

Karena itu, KSOP Kelas II Samarinda kini masih berkoordinasi dengan Satpolair Polresta Samarinda untuk penelusuran keberadaan pemilik kapal dan pemilik barang muatan kapal tersebut karena disebut tak punya izin berlayar alias ilegal.

Diketahui, kapal SPOB (self propelled oil barge) Mulia Mandiri yang bermuatan ditaksir ratusan ton minyak sawit (crude palm oil/CPO) tenggelam di perairan Sungai Mahakam tepatnya di Simpang Pasir, Kecamatan Palaran diduga arus deras, Sabtu (4/4/2021).

Baca juga: Motif Pembunuhan karena Rebutan Lahan di Samarinda Dipicu Dendam

Tujuh ABK berhasil selamat, sedang satu ABK tenggelam dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia esok harinya, Minggu (11/4/2021).

Minyak sawit yang ada di kapal tersebut tumpah ruah ke perairan hingga mencemari lingkungan. Warna air sungai yang biasa coklat berubah jadi oranye.

Akibat pencemaran itu, air sungai tak bisa digunakan warga yang bermukim di bantaran sungai.

Mereka terpaksa membeli air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi, dan lain-lain.

Slamet mengaku belum mengetahui pasti total minyak sawit yang dibawa kapal tersebut.

Hanya, sepengetahuannya, kapal tersebut bertolak dari sebuah pangkalan di kawasan Sungai Lais menuju Teluk Cinta di Simpang Pasir, Palaran.

Kanit Gakkum Satpolair Polresta Samarinda Iptu Wawan Gunawan mengatakan pihaknya akan fokus memeriksa pada pelayaran kapal tersebut menggunakan UU Pelayaran sambil berkoordinasi dengan KSOP Kelas II Samarinda.

Sementara, untuk pencemaran lingkungannya, akan diselidiki Satreskrim Polresta Samarinda.

"Kita sudah periksa beberapa saksi ABK, kami koordinasi sama KSOP," ungkap dia singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com